Depreciation of the Currency of This Country is Worse than the Rupiah
Courtesy of CNBCIndonesia

Rangkuman Berita: Depreciation of the Currency of This Country is Worse than the Rupiah

CNBCIndonesia
DariĀ CNBCIndonesia
14 Maret 2025 pukul 05.00 WIB
52 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Depresiasi rupiah lebih rendah dibandingkan dengan negara lain meskipun ada gejolak pasar.
  • Kebijakan ekonomi Trump berdampak signifikan terhadap nilai tukar mata uang global.
  • Indonesia berhasil menjaga stabilitas pasar obligasi di tengah ketidakpastian ekonomi global.
Menteri Keuangan Sri Mulyani melaporkan bahwa nilai tukar rupiah mengalami sedikit penurunan sebesar 1,48% hingga akhir Februari 2025. Meskipun demikian, penurunan ini lebih kecil dibandingkan dengan mata uang negara lain seperti India, yang juga mengalami depresiasi. Pada akhir periode 2024, nilai tukar rupiah mencapai Rp 16.162 per dolar AS, dan pada 10 Maret 2025, nilainya menjadi Rp 16.340 per dolar AS. Penurunan ini dipicu oleh kebijakan Presiden Trump yang mengeluarkan banyak perintah eksekutif yang menyebabkan gejolak di pasar global.
Sri Mulyani juga menyoroti kinerja Surat Berharga Negara (SBN) Indonesia, yang menunjukkan selisih imbal hasil (yield) yang masih baik dibandingkan dengan US Treasury. Meskipun ada ketidakpastian di pasar global, Indonesia berhasil menjaga stabilitas pasar obligasinya, dengan yield SBN naik menjadi 6,9% dan selisihnya meningkat menjadi 267 basis poin. Ini menunjukkan bahwa Indonesia mampu bertahan meskipun situasi dunia sedang tidak stabil.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang dicatat oleh Sri Mulyani mengenai depresiasi rupiah?
A
Sri Mulyani mencatat bahwa rupiah mengalami depresiasi sebesar 1,48% secara year-to-date hingga akhir Februari 2025.
Q
Bagaimana perbandingan depresiasi rupiah dengan mata uang negara lain seperti India?
A
Depresiasi rupiah lebih rendah dibandingkan dengan mata uang Rupee India yang mengalami depresiasi sebesar 2%.
Q
Apa yang memicu pelemahan nilai tukar rupiah?
A
Pelemahan nilai tukar rupiah dipicu oleh kebijakan eksekutif Trump, terutama yang terkait dengan tarif dagang.
Q
Bagaimana kinerja Surat Berharga Negara (SBN) Indonesia di tengah gejolak pasar?
A
Kinerja SBN Indonesia menunjukkan spread yang meningkat, dengan yield SBN naik menjadi 6,9% di tengah gejolak pasar.
Q
Apa yang disampaikan Sri Mulyani mengenai stabilitas pasar obligasi Indonesia?
A
Sri Mulyani menyatakan bahwa Indonesia masih mampu menjaga stabilitas pasar obligasinya meskipun ada ketidakpastian global yang besar.

Rangkuman Berita Serupa

Rupiah Melemah Tipis Jelang Akhir Pekan, Dolar ke Rp 16.485CNBCIndonesia
Bisnis
1 bulan lalu
85 dibaca
Rupiah Melemah Tipis Jelang Akhir Pekan, Dolar ke Rp 16.485
BI Ungkap Penyebab Pasar Saham RI Merah Saat Rupiah Relatif StabilCNBCIndonesia
Bisnis
1 bulan lalu
39 dibaca
BI Ungkap Penyebab Pasar Saham RI Merah Saat Rupiah Relatif Stabil
BI Tahan Suku Bunga di 5,75%, Dolar Ditutup Melesat ke Rp16.520CNBCIndonesia
Bisnis
1 bulan lalu
75 dibaca
BI Tahan Suku Bunga di 5,75%, Dolar Ditutup Melesat ke Rp16.520
Jelang RDG BI Hari Ini, Dolar Naik Tembus Rp16.470CNBCIndonesia
Bisnis
1 bulan lalu
118 dibaca
Jelang RDG BI Hari Ini, Dolar Naik Tembus Rp16.470
Jelang Pengumuman Suku Bunga BI, Dolar Malah Naik ke Rp16.530CNBCIndonesia
Bisnis
1 bulan lalu
37 dibaca
Jelang Pengumuman Suku Bunga BI, Dolar Malah Naik ke Rp16.530
Awal Pekan Genting: Rupiah Menguat Tipis, Dolar ke Rp 16.330CNBCIndonesia
Bisnis
1 bulan lalu
74 dibaca
Awal Pekan Genting: Rupiah Menguat Tipis, Dolar ke Rp 16.330
Breaking! IHSG Opens Down 1.22%CNBCIndonesia
Bisnis
1 bulan lalu
98 dibaca
Breaking! IHSG Opens Down 1.22%