Courtesy of CNBCIndonesia
Ikhtisar 15 Detik
- Rupiah menunjukkan stabilitas meskipun pasar saham mengalami gejolak.
- Kebijakan ekonomi global, terutama dari AS, memiliki dampak signifikan terhadap pasar modal Indonesia.
- Bank Indonesia berkomitmen untuk melakukan intervensi guna menjaga stabilitas nilai rupiah.
Bank Indonesia (BI) menyatakan bahwa nilai tukar rupiah relatif stabil meskipun pasar saham Indonesia mengalami banyak gejolak dalam dua bulan terakhir. Destry Damayanti, Deputi Gubernur Senior BI, menjelaskan bahwa pergerakan rupiah tetap stabil dibandingkan dengan negara lain, meskipun pasar saham menghadapi penurunan yang signifikan. Dia juga menyoroti bahwa kebijakan ekonomi dari Presiden AS, Donald Trump, berpengaruh besar terhadap pasar modal global, termasuk Indonesia, yang menyebabkan keluarnya modal sebesar Rp 22 triliun dari pasar saham.
Meskipun ada tantangan di pasar saham, BI mencatat bahwa instrumen investasi seperti Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) masih menarik aliran modal masuk sebesar Rp 25 triliun. Destry menegaskan bahwa BI akan terus berperan aktif di pasar untuk menjaga stabilitas rupiah dan memberikan kepercayaan kepada investor bahwa fluktuasi nilai tukar ini bersifat sementara.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dinyatakan oleh Destry Damayanti mengenai pergerakan rupiah?A
Destry Damayanti menyatakan bahwa pergerakan rupiah relatif stabil dibandingkan dengan pasar saham yang mengalami gejolak.Q
Bagaimana pengaruh kebijakan ekonomi Donald Trump terhadap pasar saham Indonesia?A
Kebijakan ekonomi Donald Trump berpengaruh besar terhadap sentimen pasar modal dunia, termasuk Indonesia, yang menyebabkan capital outflow.Q
Apa yang terjadi dengan aliran modal di instrumen SBN dan SRBI?A
Instrumen SBN dan SRBI mengalami inflow sebesar Rp 25 triliun pada periode Januari-Maret.Q
Apa langkah yang diambil oleh Bank Indonesia ketika pasar saham terguncang?A
Bank Indonesia melakukan intervensi di pasar untuk menunjukkan bahwa koreksi rupiah bersifat sementara.Q
Mengapa pasar saham Indonesia mengalami capital outflow?A
Pasar saham Indonesia mengalami capital outflow sebesar Rp 22 triliun akibat sentimen negatif dari kebijakan global.