
Aplikasi ritel diskon asal China, Temu, kini meneruskan hampir semua pajak impor baru dari Presiden AS Donald Trump kepada konsumen Amerika. Hal ini menyebabkan harga beberapa produk lebih dari dua kali lipat, yang dapat menambah kekhawatiran tentang dampak inflasi dari tarif tersebut. Barang yang sebelumnya dibebaskan dari pajak di bawah aturan de minimis, sekarang dikenakan pajak ad-valorem sebesar 120 persen dari nilai produk atau biaya per item pos minimal USRp 1.64 triliun ($100 m) ulai 2 Mei.
Contohnya, sebuah power strip seharga USRp 320.51 ribu ($19.49) dikenakan biaya impor sebesar USRp 453.22 ribu ($27.56) , atau 1.41 kali harga produk tersebut. Namun, barang yang sudah tersedia di gudang AS tidak dikenakan biaya impor tambahan, sehingga harga barang-barang tersebut tetap stabil. Dari 80 item teratas di daftar bestsellers Temu, 66 item ditandai untuk dikirim dari gudang lokal.
Langkah ini menunjukkan bagaimana Temu meneruskan beban pajak kepada konsumen, yang dapat mempengaruhi daya beli dan inflasi di Amerika Serikat. Dengan adanya tarif baru ini, konsumen mungkin akan lebih selektif dalam memilih produk yang mereka beli, terutama yang dikirim dari China. Hal ini juga bisa mempengaruhi strategi pemasaran dan distribusi Temu di masa depan.