
Intel menghadapi masa sulit dengan pendapatan yang datar dan kerugian signifikan, serta persaingan ketat dari Nvidia dan pemain Taiwan. CEO baru, Lip-Bu Tan, mengumumkan pemutusan hubungan kerja dan mandat RTO yang lebih ketat dalam memo Kamis. Tan berencana untuk mengurangi tim dan menghilangkan tugas administratif yang tidak perlu.
Tan menekankan pentingnya efisiensi dan pengurangan birokrasi, mencerminkan langkah-langkah yang diambil oleh perusahaan teknologi besar lainnya seperti Meta, Google, dan Amazon. Intel juga melaporkan pendapatan kuartal pertama sebesar Rp 208.85 triliun ($12,7 miliar) dan kerugian sebesar Rp 13.16 triliun ($800 juta) . Saham Intel turun lebih dari 5% dalam perdagangan pra-pasar Jumat.
Intel mempekerjakan 108.900 orang penuh waktu pada bulan Desember, turun lebih dari 12% dari tahun sebelumnya. Tan menekankan bahwa pemimpin terbaik adalah yang dapat mencapai hasil maksimal dengan jumlah orang yang lebih sedikit. Langkah-langkah ini diambil untuk membuat Intel lebih ramping, cepat, dan gesit dalam menghadapi persaingan.