Courtesy of CNBCIndonesia
Ikhtisar 15 Detik
- Rupiah mengalami pelemahan terdalam sepanjang sejarah terhadap dolar AS.
- Pelemahan ini dipicu oleh aksi profit taking investor dan ketidakpastian pasar.
- Cadangan devisa Indonesia masih cukup kuat untuk mencegah dolar AS mencapai Rp 17.000.
Rupiah, mata uang Indonesia, mengalami penurunan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dan mencapai level terendah baru di Rp16.640 per dolar AS. Penurunan ini disebabkan oleh investor yang mengambil keuntungan menjelang libur panjang, serta meningkatnya kebutuhan dolar AS untuk pembayaran utang dan impor. Meskipun ada kekhawatiran tentang ketidakpastian di pasar, seorang ekonom dari Maybank Indonesia, Myrdal Gunarto, percaya bahwa rupiah tidak akan mencapai Rp17.000 karena cadangan devisa Indonesia masih cukup besar.
Myrdal juga memperkirakan bahwa arus modal keluar dari Indonesia, terutama di pasar saham, akan terus berlanjut, dengan kemungkinan mencapai US$ 2,5 miliar tahun ini. Meskipun ada potensi di pasar obligasi, saat ini posisi obligasi masih positif. Secara keseluruhan, Myrdal yakin bahwa rupiah tidak akan melewati level Rp17.000 dalam waktu dekat.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang menyebabkan pelemahan rupiah terhadap dolar AS?A
Pelemahan rupiah disebabkan oleh aksi profit taking investor jelang libur panjang dan ketidakpastian pasar.Q
Berapa nilai rupiah terhadap dolar AS saat ini?A
Nilai rupiah saat ini adalah Rp16.640/US$.Q
Apa yang dimaksud dengan aksi profit taking?A
Aksi profit taking adalah tindakan investor untuk menjual aset mereka untuk mengamankan keuntungan sebelum periode ketidakpastian.Q
Bagaimana kondisi cadangan devisa Indonesia saat ini?A
Cadangan devisa Indonesia tercatat sebesar US$ 154,5 miliar pada akhir Februari 2025.Q
Apakah ada kemungkinan dolar AS akan mencapai Rp 17.000?A
Myrdal Gunarto menilai kemungkinan dolar AS mencapai Rp 17.000 tidak akan terjadi karena cadangan devisa yang masih berlimpah.