Courtesy of CNBCIndonesia
Ikhtisar 15 Detik
- Nilai tukar rupiah terpengaruh oleh kebijakan perdagangan AS.
- Ketidakpastian politik dan ekonomi domestik mempengaruhi arus investasi asing.
- Kebijakan fiskal pemerintah dan isu terkait Sri Mulyani menjadi perhatian penting.
Nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada tanggal 24 Maret 2025, ditutup di Rp16.550 per US$. Penurunan ini terjadi karena pasar menunggu kepastian mengenai kebijakan perdagangan Presiden AS, Donald Trump, yang akan diumumkan menjelang tenggat waktu 2 April. Meskipun dolar AS mengalami tekanan sepanjang tahun, mata uang ini menguat setelah bank sentral AS, The Federal Reserve, menyatakan tidak akan terburu-buru menurunkan suku bunga lebih lanjut.
Selain itu, terjadi penjualan bersih oleh investor asing di pasar keuangan Indonesia, terutama di pasar saham, yang menunjukkan ketidakpastian global dan domestik. Beberapa faktor yang mempengaruhi adalah ketegangan perdagangan antara AS dan negara lain, serta isu-isu politik dan ekonomi di dalam negeri, seperti penurunan penerimaan pajak dan dinamika kebijakan pemerintah.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang terjadi pada nilai tukar rupiah terhadap dolar AS?A
Nilai tukar rupiah terdepresiasi dan ditutup pada posisi Rp16.550/US$.Q
Siapa yang mengisyaratkan adanya fleksibilitas dalam kebijakan tarif?A
Donald Trump mengisyaratkan adanya fleksibilitas dalam kebijakan tarif.Q
Apa yang menjadi perhatian utama dari Bank Indonesia?A
Bank Indonesia memperhatikan ketidakpastian global dan domestik serta dampaknya terhadap ekonomi.Q
Mengapa investor asing melakukan jual neto di pasar keuangan domestik?A
Investor asing melakukan jual neto karena ketidakpastian politik dan ekonomi di dalam negeri.Q
Apa isu yang dihadapi Sri Mulyani terkait kebijakan fiskal?A
Sri Mulyani menghadapi isu pengunduran diri yang dapat mempengaruhi kebijakan fiskal.