Courtesy of CNBCIndonesia
Ikhtisar 15 Detik
- Kenaikan tarif royalti bijih nikel dapat membebani pelaku usaha di industri nikel.
- Indonesia akan memiliki tarif royalti tertinggi dibandingkan negara penghasil nikel lainnya.
- Regulasi terkait royalti masih dalam tahap finalisasi dan belum resmi diberlakukan.
Pemerintah Indonesia berencana untuk menaikkan tarif royalti bijih nikel dari 10% menjadi antara 14% hingga 19%. Kenaikan ini dianggap memberatkan bagi para pelaku usaha nikel, karena tarif royalti Indonesia akan menjadi yang tertinggi dibandingkan negara penghasil nikel lainnya. Sekretaris Umum Asosiasi Penambang Nikel Indonesia, Meidy Katrin Lengkey, menyatakan bahwa pelaku usaha sudah menghadapi banyak kewajiban dan saat ini harga nikel di pasar global juga sedang turun.
Wakil Menteri ESDM, Yuliot Tanjung, menjelaskan bahwa regulasi ini masih dalam proses finalisasi dan belum resmi diterapkan. Rancangan aturan tersebut sudah dikirim ke Sekretariat Negara untuk proses lebih lanjut. Selain nikel, pemerintah juga merevisi besaran royalti untuk beberapa komoditas lainnya seperti batu bara, timah, emas, perak, dan tembaga.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa rencana pemerintah terkait tarif royalti bijih nikel?A
Pemerintah berencana menaikkan tarif royalti bijih nikel dari 10% menjadi 14%-19%.Q
Mengapa pelaku usaha nikel merasa terbebani dengan kenaikan tarif royalti?A
Pelaku usaha merasa terbebani karena tarif royalti yang lebih tinggi dibandingkan negara lain dan harga nikel yang sedang anjlok.Q
Siapa yang menyampaikan pendapat tentang dampak kenaikan tarif royalti?A
Meidy Katrin Lengkey, Sekretaris Umum APNI, menyampaikan pendapatnya tentang dampak kenaikan tarif royalti.Q
Apa yang sedang dilakukan oleh Wakil Menteri ESDM terkait regulasi ini?A
Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung menjelaskan bahwa regulasi ini masih dalam tahap finalisasi dan belum diterbitkan.Q
Apa saja komoditas yang sedang direvisi besaran royalti oleh pemerintah?A
Pemerintah sedang merevisi besaran royalti untuk enam komoditas, yaitu batu bara, timah, nikel, emas, perak, dan tembaga.