Kenaikan Royalti Jadi Kontraproduktif bagi Industri Tambang, Kenapa?
Courtesy of CNBCIndonesia

Rangkuman Berita: Kenaikan Royalti Jadi Kontraproduktif bagi Industri Tambang, Kenapa?

CNBCIndonesia
DariĀ CNBCIndonesia
25 Maret 2025 pukul 08.30 WIB
51 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Revisi royalti dapat berdampak berbeda pada berbagai komoditas tambang.
  • Pemerintah perlu mempertimbangkan kondisi pasar dan biaya produksi sebelum menaikkan royalti.
  • Industri tambang menghadapi berbagai tantangan yang harus diperhatikan dalam kebijakan baru.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sedang merevisi peraturan tentang kenaikan tarif royalti di sektor mineral dan batu bara untuk meningkatkan penerimaan negara dari sumber daya alam. Namun, Ketua Indonesia Mining & Energy Forum (IMEF), Singgih Widagdo, mengkhawatirkan bahwa kebijakan ini bisa merugikan pelaku usaha pertambangan, terutama di sektor nikel. Ia berpendapat bahwa pemerintah hanya fokus pada harga komoditas yang tinggi tanpa mempertimbangkan kondisi pasar dan biaya produksi yang dihadapi oleh industri tambang.
Singgih juga menekankan pentingnya diskusi antara pemerintah dan pelaku industri untuk memahami dampak dari revisi ini. Ia menyarankan agar pemerintah mempertimbangkan risiko investasi dan kondisi pasar sebelum menetapkan tarif royalti yang baru. Beberapa komoditas mineral seperti nikel, emas, dan tembaga diperkirakan akan mengalami kenaikan royalti, tetapi tidak semua komoditas berada pada harga tinggi saat ini.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa tujuan revisi Peraturan Pemerintah terkait royalti di sektor mineral dan batu bara?
A
Tujuan revisi Peraturan Pemerintah adalah untuk meningkatkan kontribusi penerimaan negara dari sumber daya alam.
Q
Mengapa Singgih Widagdo menilai kebijakan ini dapat kontraproduktif bagi pelaku usaha pertambangan?
A
Singgih Widagdo menilai kebijakan ini dapat kontraproduktif karena tidak semua komoditas tambang berada pada harga tinggi.
Q
Komoditas apa yang diperkirakan akan paling terpengaruh oleh revisi royalti?
A
Komoditas nikel diperkirakan akan paling terpengaruh oleh revisi royalti.
Q
Apa saja tantangan lain yang dihadapi industri tambang saat ini?
A
Tantangan lain yang dihadapi industri tambang termasuk implementasi kebijakan biodiesel B40 dan Dana Hasil Ekspor (DHE).
Q
Mengapa penting untuk melakukan penilaian dan pembahasan dengan pelaku industri sebelum revisi dilakukan?
A
Penting untuk melakukan penilaian dan pembahasan dengan pelaku industri agar revisi sesuai dengan kondisi lapangan tambang dan biaya produksi.

Rangkuman Berita Serupa

Heboh Pengusaha Nikel Cs Kritik Kenaikan Royalti, ESDM: Demi Keadilan!CNBCIndonesia
Finansial
1 bulan lalu
27 dibaca
Heboh Pengusaha Nikel Cs Kritik Kenaikan Royalti, ESDM: Demi Keadilan!
Royalti Nikel Cs Naik, Kontraproduktif Bagi Industri TambangCNBCIndonesia
Finansial
1 bulan lalu
43 dibaca
Royalti Nikel Cs Naik, Kontraproduktif Bagi Industri Tambang
Fix! Bahlil Pastikan Royalti Nikel-Emas Bakal NaikCNBCIndonesia
Finansial
1 bulan lalu
110 dibaca
Fix! Bahlil Pastikan Royalti Nikel-Emas Bakal Naik
Pemerintah Beberkan Alasan Royalti Emas & Nikel Harus NaikCNBCIndonesia
Finansial
1 bulan lalu
111 dibaca
Pemerintah Beberkan Alasan Royalti Emas & Nikel Harus Naik
Bukan Naik, Royalti IUPK Batu Bara Bakal Turun, Kok Bisa?CNBCIndonesia
Finansial
1 bulan lalu
59 dibaca
Bukan Naik, Royalti IUPK Batu Bara Bakal Turun, Kok Bisa?
Progresif! Kenaikan Tarif Royalti Nikel-Emas Disesuaikan dengan HargaCNBCIndonesia
Finansial
1 bulan lalu
123 dibaca
Progresif! Kenaikan Tarif Royalti Nikel-Emas Disesuaikan dengan Harga