Courtesy of YahooFinance
Ikhtisar 15 Detik
- Harga minyak dipengaruhi oleh fluktuasi dolar dan ketidakpastian pasokan.
- OPEC+ mungkin akan menunda rencana peningkatan produksi minyak untuk menjaga stabilitas harga.
- Serangan terhadap infrastruktur minyak dapat memiliki dampak signifikan pada pasar energi global.
Minyak mengalami penurunan setelah sebelumnya mengalami kenaikan mingguan yang didorong oleh ketidakpastian pasokan. Harga minyak Brent turun di bawah Rp 1.25 juta ($76) per barel, sementara dolar AS yang menguat membuat komoditas yang dihargai dalam mata uang tersebut menjadi kurang menarik. Meskipun demikian, para pedagang minyak masih berharap OPEC+ akan menunda peningkatan produksi, terutama setelah serangan drone yang mengancam aliran pipa di Kazakhstan dan ketidakpastian mengenai ekspor dari wilayah Kurdistan Irak.
OPEC+ berencana untuk meningkatkan produksi sebanyak 120.000 barel per hari, tetapi penundaan ini akan menjadi yang keempat kalinya sejak 2022. Para analis dari Citi memperkirakan bahwa keputusan untuk menambah pasokan minyak ke pasar mungkin hanya akan terjadi jika ada tekanan sanksi lebih lanjut dari AS terhadap Iran. Tahun ini, harga minyak mengalami fluktuasi akibat kebijakan perdagangan dan ketidakpastian pasokan global.