Courtesy of YahooFinance
Perdana Menteri Jepang, Shigeru Ishiba, akan membuka sidang parlemen pada hari Jumat untuk mendapatkan dukungan bagi pemerintahannya yang minoritas. Dia berencana untuk meloloskan anggaran tahunan sebesar ¥115,5 triliun (sekitar Rp 12.14 quadriliun ($738 miliar) ) dan menjalin hubungan dengan pemerintahan baru AS. Setelah pemilihan umum yang mengurangi kursi koalisinya, Ishiba harus bernegosiasi dengan partai oposisi kecil untuk mendapatkan dukungan yang cukup. Dia juga berencana untuk mengunjungi AS pada awal Februari untuk berbicara dengan Presiden Donald Trump, terutama terkait potensi perang dagang global.
Ishiba menghadapi tantangan besar dengan penurunan peringkat dukungan publik dan pemilihan majelis tinggi yang akan datang pada bulan Juli. Dia perlu mencapai kesepakatan dengan partai oposisi untuk meloloskan anggaran sebelum akhir Maret, di mana salah satu isu utama adalah batas penghasilan bebas pajak. Selain itu, Ishiba juga harus menunjukkan kemampuannya dalam melindungi kepentingan Jepang saat berurusan dengan Trump, sambil tetap memperhatikan kekhawatiran publik tentang harga dan upah yang terus meningkat.
Pertanyaan Terkait
Q
Siapa Perdana Menteri Jepang yang sedang berusaha memperkuat dukungan pemerintahnya?A
Perdana Menteri Jepang yang sedang berusaha memperkuat dukungan pemerintahnya adalah Shigeru Ishiba.Q
Apa yang menjadi fokus utama anggaran tahunan yang ingin disahkan oleh Ishiba?A
Fokus utama anggaran tahunan yang ingin disahkan oleh Ishiba adalah anggaran sebesar ¥115.5 triliun ($738 miliar).Q
Dengan siapa Ishiba berencana untuk melakukan pembicaraan di AS?A
Ishiba berencana untuk melakukan pembicaraan dengan Presiden Donald Trump di AS.Q
Apa yang diinginkan Partai Demokrat untuk Rakyat terkait batas penghasilan bebas pajak?A
Partai Demokrat untuk Rakyat menginginkan batas penghasilan bebas pajak yang lebih tinggi dibandingkan dengan tawaran dari LDP.Q
Apa yang diharapkan Bank of Japan terkait suku bunga?A
Bank of Japan diharapkan akan menaikkan suku bunga sebagai respons terhadap inflasi yang meningkat.