Courtesy of YahooFinance
Kabinet Jepang telah menyetujui anggaran sebesar ¥115,5 triliun (sekitar Rp 12.04 quadriliun ($732 miliar) ) untuk tahun fiskal yang dimulai pada April 2025. Anggaran ini meningkat 2,6% dari tahun sebelumnya dan sebagian besar akan didanai oleh penerimaan pajak yang mencapai rekor ¥78,4 triliun. Pemerintahan Perdana Menteri Shigeru Ishiba, yang kehilangan mayoritas di majelis rendah, harus bernegosiasi dengan partai oposisi untuk mendapatkan dukungan dalam pengesahan anggaran ini. Salah satu tantangan utama adalah kesepakatan dengan Partai Demokrat untuk Rakyat mengenai batas penghasilan bebas pajak.
Ishiba juga menghadapi tantangan politik menjelang pemilihan majelis tinggi yang dijadwalkan pada Juli mendatang, di mana tingkat ketidakpuasan publik terhadapnya lebih tinggi dibandingkan dukungan. Dalam anggaran yang direncanakan, sekitar ¥68,2 triliun akan digunakan untuk pengeluaran umum, ¥38,3 triliun untuk jaminan sosial, dan ¥8,5 triliun untuk pertahanan. Anggaran ini juga mencakup pengeluaran untuk membayar utang yang diperkirakan mencapai ¥28,2 triliun. Debat mengenai anggaran ini akan dimulai ketika parlemen kembali bersidang pada bulan Januari.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang disetujui oleh kabinet Jepang baru-baru ini?A
Kabinet Jepang menyetujui anggaran rekor sebesar ¥115,5 triliun untuk tahun fiskal yang dimulai pada April 2025.Q
Siapa Perdana Menteri Jepang saat ini?A
Perdana Menteri Jepang saat ini adalah Shigeru Ishiba.Q
Apa yang menjadi tantangan bagi pemerintah Ishiba?A
Tantangan bagi pemerintah Ishiba adalah mendapatkan dukungan dari partai oposisi setelah kehilangan mayoritas di rumah bawah.Q
Apa yang diusulkan oleh Partai Inovasi Jepang?A
Partai Inovasi Jepang mengusulkan pendidikan menengah dan makan siang sekolah gratis untuk semua siswa.Q
Bagaimana hasil survei opini publik mengenai Ishiba?A
Hasil survei menunjukkan bahwa tingkat ketidaksetujuan Ishiba melebihi tingkat persetujuannya.