Courtesy of YahooFinance
Jepang perlu segera mengambil tindakan untuk memperbaiki kesehatan fiskalnya karena risiko bencana alam yang meningkat dan biaya jaminan sosial yang terus bertambah. Menurut kepala misi Dana Moneter Internasional (IMF) untuk Jepang, Nada Choueiri, negara ini harus merencanakan cara untuk memenuhi kebutuhan pengeluaran tanpa meningkatkan defisit. Saat ini, Jepang sudah memiliki utang publik terbesar di antara negara-negara maju, dan IMF memperkirakan defisit primer Jepang akan sedikit melebar menjadi 2,2% dari produk domestik bruto (PDB) pada tahun 2025.
Pemerintah Jepang telah mengeluarkan anggaran tambahan sebesar ¥13,9 triliun untuk paket stimulus ekonomi terbaru dan menyetujui anggaran awal sebesar ¥115,5 triliun untuk tahun fiskal yang dimulai pada bulan April. Meskipun ada tanda-tanda pemulihan ekonomi dan inflasi yang stabil, Choueiri mengingatkan agar Bank of Japan tetap berhati-hati dalam menaikkan suku bunga, mengingat ketidakpastian di ekonomi global. Jepang harus tetap waspada terhadap dampak dari kebijakan perdagangan internasional, terutama yang berasal dari Amerika Serikat, karena negara ini sangat terintegrasi dalam ekonomi dunia.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang menjadi peringatan IMF untuk Jepang?A
IMF memperingatkan bahwa Jepang harus segera meningkatkan kesehatan fiskalnya karena risiko bencana alam dan biaya sosial yang meningkat.Q
Siapa yang memimpin pemerintahan Jepang saat ini?A
Pemerintahan Jepang saat ini dipimpin oleh Shigeru Ishiba.Q
Apa yang diharapkan IMF terkait defisit Jepang?A
IMF memperkirakan bahwa defisit Jepang akan sedikit melebar menjadi 2,2% dari produk domestik bruto pada tahun 2025.Q
Bagaimana Bank of Japan berencana untuk mengatasi inflasi?A
Bank of Japan berencana untuk menaikkan suku bunga secara bertahap untuk mencapai tingkat inflasi yang stabil.Q
Apa dampak dari kebijakan tarif AS terhadap ekonomi Jepang?A
Kebijakan tarif AS dapat berdampak negatif pada perdagangan global, termasuk ekonomi Jepang yang sangat terintegrasi.