Courtesy of YahooFinance
Harga minyak mengalami penurunan karena harapan akan lebih sedikit pemotongan suku bunga oleh Federal Reserve tahun depan yang membuat nilai dolar menguat. Harga minyak Brent turun mendekati Rp 1.20 juta ($73) per barel, sementara West Texas Intermediate sekitar Rp 1.15 juta ($70) . Meskipun ada penurunan persediaan minyak di AS selama empat minggu berturut-turut, harga minyak tetap stabil dalam rentang yang sempit sejak pertengahan Oktober, dengan para pedagang mempertimbangkan permintaan dari China yang lemah dan peningkatan produksi dari negara-negara di luar OPEC+.
Analisis menunjukkan bahwa pasar minyak sedang meninjau keseimbangan untuk tahun 2025 dan menjadi sedikit lebih optimis. Harga minyak Brent di Rp 1.15 juta ($70) per barel dianggap sebagai level dukungan yang penting. Dengan kondisi pasar yang relatif tenang, harga minyak diperkirakan akan mengalami rentang harga tahunan yang paling sempit sejak 2019, setelah sebelumnya mengalami fluktuasi besar akibat pandemi global dan konflik di Ukraina serta Timur Tengah.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang menyebabkan harga minyak turun baru-baru ini?A
Harga minyak turun karena ekspektasi pemotongan suku bunga yang lebih sedikit oleh Federal Reserve, yang menguatkan dolar.Q
Bagaimana keputusan Federal Reserve mempengaruhi pasar minyak?A
Keputusan Federal Reserve untuk menahan jumlah pemotongan suku bunga yang diharapkan membuat dolar lebih kuat, sehingga membuat komoditas seperti minyak menjadi lebih mahal bagi pembeli.Q
Apa yang dimaksud dengan Brent dan WTI?A
Brent dan WTI adalah jenis minyak mentah yang digunakan sebagai acuan harga di pasar internasional, dengan Brent berasal dari Laut Utara dan WTI dari Texas.Q
Mengapa permintaan dari Cina menjadi perhatian dalam pasar minyak?A
Permintaan dari Cina menjadi perhatian karena prospek permintaan yang lesu dapat mempengaruhi harga minyak secara keseluruhan.Q
Siapa Vikas Dwivedi dan apa pandangannya tentang pasar minyak?A
Vikas Dwivedi adalah analis di Macquarie yang memberikan analisis tentang pasar minyak dan menyatakan bahwa pasar minyak menjadi kurang bearish.