Courtesy of YahooFinance
Harga minyak sedikit menurun karena harapan bahwa Federal Reserve tidak akan banyak mengurangi suku bunga tahun depan, yang membuat nilai dolar menguat. Harga minyak Brent turun mendekati Rp 1.20 juta ($73) per barel, sementara West Texas Intermediate sekitar Rp 1.15 juta ($70) . Meskipun ada penurunan persediaan minyak di AS selama empat minggu berturut-turut, harga minyak tetap stabil karena permintaan dari China yang lemah dan peningkatan produksi dari negara-negara di luar OPEC+.
Analisis menunjukkan bahwa pasar minyak sedang menilai keseimbangan untuk tahun 2025 dan menjadi kurang pesimis. Harga minyak Brent di sekitar Rp 1.15 juta ($70) per barel dianggap sebagai level dukungan yang penting. Dengan kondisi pasar yang relatif tenang, harga minyak diperkirakan akan mengalami rentang harga tahunan yang paling sempit sejak 2019, setelah sebelumnya mengalami fluktuasi besar akibat pandemi dan konflik di Ukraina serta Timur Tengah.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang menyebabkan harga minyak turun baru-baru ini?A
Harga minyak turun karena ekspektasi pemotongan suku bunga yang lebih sedikit oleh Federal Reserve, yang memperkuat dolar.Q
Bagaimana keputusan Federal Reserve mempengaruhi pasar minyak?A
Keputusan Federal Reserve untuk menahan jumlah pengurangan suku bunga di masa depan membuat dolar lebih kuat, sehingga membuat komoditas seperti minyak menjadi lebih mahal bagi pembeli.Q
Apa yang dimaksud dengan Brent dan WTI?A
Brent dan WTI adalah dua jenis minyak mentah yang menjadi acuan harga minyak global, dengan Brent diperdagangkan di pasar internasional dan WTI diproduksi di AS.Q
Mengapa OPEC+ penting dalam menentukan harga minyak?A
OPEC+ berperan penting dalam mengatur produksi minyak untuk menjaga stabilitas harga minyak di pasar global.Q
Apa dampak dari kebijakan Donald Trump terhadap pasokan minyak?A
Kebijakan Donald Trump dapat mempengaruhi pasokan minyak, terutama melalui sanksi terhadap negara-negara penghasil minyak seperti Iran.