Courtesy of YahooFinance
Vladimir Potanin, orang terkaya di Rusia, mengatakan bahwa nilai tukar 100 hingga 110 rubel per dolar AS adalah "wajar" karena dapat menyeimbangkan kepentingan negara dan eksportir. Setelah sanksi AS terhadap sekitar 50 bank Rusia pada 21 November, nilai rubel turun ke level terendah sejak Maret 2022. Meskipun rubel telah pulih sedikit, penurunan ini menambah tekanan pada bank sentral untuk menaikkan suku bunga pinjaman yang sudah mencapai rekor 21%.
Potanin juga menjelaskan bahwa sanksi telah menyulitkan transaksi keuangan dan logistik bagi eksportir Rusia. Dia mengungkapkan bahwa modal kerja perusahaan tambangnya, MMC Norilsk Nickel, meningkat drastis menjadi hampir Rp 65.78 triliun ($4 miliar) karena biaya yang lebih tinggi akibat sanksi. Potanin berharap langkah-langkah anti-krisis dapat membantu perusahaan kembali menghasilkan arus kas positif tahun depan, dan mereka tidak akan membagikan dividen sampai hal itu tercapai.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dikatakan Vladimir Potanin tentang nilai tukar rubel?A
Vladimir Potanin menyatakan bahwa nilai tukar 100 hingga 110 rubel per dolar AS adalah 'wajar' dan seimbang antara kepentingan negara dan eksportir.Q
Mengapa rubel mengalami penurunan nilai baru-baru ini?A
Rubel mengalami penurunan nilai setelah AS menjatuhkan sanksi terhadap sekitar 50 bank Rusia, yang menyebabkan tekanan pada nilai tukar.Q
Apa dampak sanksi terhadap Nornickel?A
Sanksi telah meningkatkan biaya operasional Nornickel, dengan modal kerja perusahaan melonjak menjadi hampir $4 miliar.Q
Apa yang diharapkan Potanin untuk masa depan Nornickel?A
Potanin berharap langkah-langkah anti-krisis dapat membantu Nornickel kembali ke arus kas positif tahun depan dan tidak akan mendistribusikan dividen sampai hal itu tercapai.Q
Apa yang menjadi fokus RBC TV dalam wawancara dengan Potanin?A
RBC TV fokus pada pandangan Potanin mengenai ekonomi Rusia dan dampak sanksi terhadap industri pertambangan.