Courtesy of YahooFinance
Pasar minyak global mengalami perubahan besar setelah pemerintah AS memberlakukan sanksi baru terhadap industri energi Rusia. Sebelumnya, banyak yang memperkirakan bahwa tahun 2025 akan dipenuhi dengan surplus minyak dan harga yang stabil atau menurun. Namun, setelah sanksi tersebut, harga minyak meningkat dan mencapai level tertinggi dalam lebih dari empat bulan. Para analis memperkirakan bahwa harga minyak Brent bisa mencapai sekitar Rp 1.32 juta ($80) per barel dalam waktu dekat, meskipun ada risiko bahwa sanksi ini dapat mengganggu pasokan minyak Rusia.
Selain sanksi terhadap Rusia, ada juga kemungkinan bahwa pemerintahan baru di AS akan memperketat sanksi terhadap Iran, yang juga merupakan produsen minyak besar. Meskipun ada potensi kenaikan harga, beberapa analis tetap berhati-hati dan mempertahankan proyeksi harga minyak yang lebih rendah untuk tahun 2025. Selain itu, penurunan stok minyak mentah di AS dan cuaca dingin juga berkontribusi pada kenaikan harga. Para pengamat pasar kini menunggu laporan terbaru dari lembaga-lembaga terkait untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang situasi ini.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang menyebabkan perubahan dalam pasar minyak global pada tahun 2025?A
Perubahan dalam pasar minyak global pada tahun 2025 disebabkan oleh sanksi AS yang baru diterapkan terhadap industri energi Rusia.Q
Bagaimana sanksi AS terhadap Rusia mempengaruhi harga minyak?A
Sanksi AS terhadap Rusia dapat menyebabkan kekhawatiran tentang pasokan minyak, yang berpotensi meningkatkan harga minyak di pasar.Q
Apa yang diharapkan dari kebijakan energi pemerintahan Trump?A
Kebijakan energi pemerintahan Trump diharapkan dapat memperketat sanksi terhadap Iran dan Rusia, yang dapat mempengaruhi harga minyak.Q
Mengapa stok minyak di Cushing menjadi perhatian para analis?A
Stok minyak di Cushing menjadi perhatian karena penurunannya menunjukkan ketatnya pasokan minyak di pasar domestik AS.Q
Apa dampak dari penurunan produksi minyak di Rusia dan Iran?A
Penurunan produksi minyak di Rusia dan Iran dapat menyebabkan kenaikan harga minyak global karena berkurangnya pasokan.