Strategi Penghilangan Karbon dan Kemitraan Komprehensif Microsoft

Microsoft mengumumkan proyek penghilangan karbon terbesar di dunia yang akan menghilangkan 6,75 juta metrik ton karbon dioksida selama 15 tahun. Proyek ini berlokasi di Port of Greater Baton Rouge, Louisiana, dan menggunakan bahan seperti bagas tebu dan pemangkasan hutan untuk menghasilkan energi dan menangkap emisi karbon. Proyek ini merupakan bagian dari tujuan Microsoft untuk menjadi negatif karbon pada tahun 2030. Namun, ada ketidakpastian tentang masa depan proyek penghilangan dan penyimpanan karbon di AS karena potensi perubahan kebijakan oleh pemerintahan Trump yang mungkin mengurangi atau mencabut kredit pajak federal 45Q. Proyek ini diharapkan menghasilkan lebih dari Rp 13.16 triliun ($800 juta) investasi dan menciptakan sekitar 75 pekerjaan permanen dan 600 pekerjaan konstruksi. Microsoft menghargai penekanan proyek ini pada penciptaan lapangan kerja di komunitas pertanian lokal dan menunjukkan kepemimpinan Louisiana dalam penelitian dan teknologi manajemen karbon.

Microsoft telah menandatangani kesepakatan besar dengan CO280, sebuah startup yang mengklaim telah menemukan cara untuk mengembangkan penghapusan CO2 skala besar yang terhubung dengan pabrik pulp dan kertas. Kesepakatan ini mencakup 3,7 juta ton CO2 selama 12 tahun dan diharapkan dapat mengintegrasikan penghapusan karbon ke dalam sektor industri besar yang sudah ada. CO280 bekerja sama dengan pabrik pulp dan kertas di Gulf Coast untuk memasang teknologi penangkapan karbon pada cerobong boiler pabrik. Proyek ini akan menjadi usaha patungan dengan perusahaan kertas dan diharapkan memiliki kapasitas tahunan 400.000 ton pada awal 2029. Kesepakatan ini merupakan tonggak penting yang memvalidasi model bisnis CO280 dan memberikan pendapatan jangka panjang yang dapat diandalkan. Dengan dukungan dari investor dan teknologi dari SLB Capturi, CO280 berharap dapat menciptakan buku pedoman dan mengembangkan proyek serupa di masa depan.

Microsoft telah menandatangani kesepakatan besar dengan CO280, sebuah startup yang mengklaim telah menemukan cara untuk meningkatkan penghapusan CO2 skala besar yang terhubung dengan pabrik pulp dan kertas. Kesepakatan ini mencakup 3,7 juta ton CO2 selama 12 tahun, dan mengikuti kesepakatan sebelumnya dengan konsorsium Frontier. CO280 bekerja sama dengan pabrik pulp dan kertas di Gulf Coast untuk memasang teknologi penangkapan karbon pada cerobong boiler pabrik. Proyek ini akan menjadi usaha patungan dengan perusahaan kertas dan diharapkan dapat menangkap 400.000 ton CO2 per tahun pada fase pertama yang dimulai pada awal 2029. Kesepakatan ini merupakan tonggak penting bagi CO280, yang telah mendapatkan dukungan dari beberapa investor besar. Dengan kesepakatan ini, CO280 berharap dapat mengintegrasikan penghapusan karbon ke dalam sektor industri besar dan menciptakan model yang dapat diikuti oleh proyek-proyek lain di masa depan.

Greenpeace mengungkapkan bahwa emisi global dari konsumsi listrik yang terkait dengan pembuatan chip AI melonjak tahun lalu, terutama karena ketergantungan besar pada bahan bakar fosil di pusat teknologi produksi terkemuka di Asia. Konsumsi listrik untuk produksi chip AI lebih dari tiga kali lipat, menyebabkan peningkatan emisi karbon dioksida empat kali lipat. Perusahaan seperti Nvidia dan AMD dianggap mengabaikan dampak iklim dari rantai pasokan mereka di Asia Timur. Greenpeace menyoroti bahwa permintaan chip AI digunakan untuk membenarkan kapasitas bahan bakar fosil baru di Taiwan dan Korea Selatan, yang seharusnya dapat dipenuhi oleh sumber energi terbarukan. Permintaan chip AI melonjak seiring dengan evolusi layanan AI seperti ChatGPT, dan pasar semikonduktor global diperkirakan akan tumbuh 15 persen tahun ini. Pasar AI sendiri diproyeksikan mencapai USRp 12.83 quadriliun ($780 miliar) hingga USRp 16.28 quadriliun ($990 miliar) pada tahun 2027, menunjukkan potensi besar namun juga tantangan lingkungan yang harus diatasi.