Penemuan fosil rahang manusia purba di dasar laut Selat Taiwan mengubah asumsi tentang batas geografis hominin Denisova. Fosil ini menunjukkan bahwa Denisova menjelajah jauh dari asal Siberia mereka, mencapai wilayah subtropis Asia Tenggara.
Fosil yang diberi nama Penghu 1 ini memperkuat hubungan genetik antara Denisova dan populasi Asia modern. Penemuan ini juga menunjukkan kemampuan adaptasi Denisova terhadap berbagai iklim, dari gua-gua dingin Siberia hingga pantai hangat Asia Tenggara.
Penemuan ini menantang narasi migrasi klasik manusia purba dan menunjukkan bagaimana Denisova berperan dalam membentuk cerita evolusi manusia. Svante Paabo, penerima Nobel 2022, menyebut Denisova hominin sebagai terobosan berikutnya dalam genomik manusia purba.