Courtesy of Forbes
Sebuah lembaga keuangan besar di Indonesia mengalami serangan penipuan menggunakan teknologi deepfake yang berhasil mengelabui sistem keamanan aplikasi mobile mereka. Meskipun lembaga ini memiliki berbagai lapisan keamanan, termasuk perlindungan terhadap rooting dan jailbreaking, penyerang masih bisa melewati sistem verifikasi identitas yang menggunakan pengenalan wajah. Penyerang mendapatkan identitas korban melalui cara ilegal, seperti malware dan media sosial, lalu memanipulasi foto identitas untuk mengelabui sistem verifikasi biometrik. Investigasi menunjukkan bahwa potensi kerugian akibat penipuan ini bisa mencapai sekitar Rp 2.28 triliun ($138,5 juta) di Indonesia.
Penipuan ini menunjukkan betapa canggihnya teknologi deepfake yang dapat meniru ekspresi wajah dan gerakan secara real-time, sehingga sulit dideteksi oleh sistem keamanan. Penyerang juga menggunakan perangkat lunak kamera virtual dan cloning aplikasi untuk mensimulasikan beberapa perangkat, yang mengungkapkan kelemahan dalam sistem deteksi penipuan tradisional. Oleh karena itu, lembaga keuangan perlu meningkatkan proses verifikasi akun mereka dengan pendekatan yang lebih berlapis dan mengadopsi solusi anti-penipuan yang lebih canggih untuk melindungi diri dari ancaman ini.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang terjadi pada institusi keuangan Indonesia yang disebutkan dalam artikel?A
Institusi keuangan Indonesia mengalami insiden penipuan deepfake yang mempengaruhi aplikasi mobile mereka.Q
Siapa yang melakukan penyelidikan terhadap insiden penipuan ini?A
Penyelidikan dilakukan oleh tim penipuan Group-IB.Q
Apa yang dimaksud dengan deepfake dalam konteks artikel ini?A
Deepfake adalah teknologi yang memungkinkan manipulasi gambar atau video untuk meniru identitas seseorang.Q
Bagaimana penipu dapat melewati sistem verifikasi biometrik?A
Penipu menggunakan gambar deepfake untuk melewati sistem verifikasi biometrik dengan memanipulasi data biometrik.Q
Apa dampak finansial yang diperkirakan akibat penipuan ini?A
Dampak finansial yang diperkirakan akibat penipuan ini mencapai $138,5 juta.