Courtesy of YahooFinance
Harga minyak stabil setelah pasar memperhatikan perkembangan di Ukraina dan Timur Tengah, terutama setelah stok minyak mentah AS meningkat untuk minggu ketiga berturut-turut. Harga minyak Brent berada di sekitar Rp 1.20 juta ($73) per barel, sementara West Texas Intermediate mendekati Rp 1.13 juta ($69) . Pasukan Ukraina menggunakan senjata jarak jauh yang diberikan oleh Barat untuk menyerang target militer Rusia, dan ada kemajuan dalam pembicaraan gencatan senjata antara Hezbollah dan Israel. Di AS, stok minyak mentah meningkat sebesar 545.000 barel, meskipun angka ini lebih kecil dibandingkan laporan industri sebelumnya.
Baca juga: Minyak Menguat seiring Prospek Pasar yang Lebih Ketat di AS Mengimbangi Kekhawatiran Pertumbuhan
Pasar minyak mengalami fluktuasi antara kenaikan dan penurunan sejak pertengahan Oktober, dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti kekhawatiran terhadap permintaan dari China dan penguatan dolar. Para analis memperkirakan bahwa harga minyak mungkin akan turun lebih lanjut tahun depan seiring meredanya risiko geopolitik dan faktor-faktor fundamental yang negatif. Saat ini, pasar minyak berada dalam kondisi stabil dengan sedikit dorongan untuk bergerak.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang terjadi dengan stok minyak mentah di AS?A
Stok minyak mentah di AS meningkat sebesar 545.000 barel minggu lalu.Q
Bagaimana perkembangan di Ukraina mempengaruhi pasar minyak?A
Perkembangan di Ukraina, termasuk penggunaan senjata oleh pasukan Ukraina, mempengaruhi pasar minyak global.Q
Apa yang diperkirakan oleh analis Macquarie Group tentang harga minyak?A
Analis Macquarie Group memperkirakan harga minyak akan mengalami penurunan di tahun depan.Q
Apa peran OPEC+ dalam pasar minyak saat ini?A
OPEC+ berperan dalam mengatur produksi minyak dan dapat mempengaruhi harga minyak secara signifikan.Q
Siapa yang terlibat dalam pembicaraan gencatan senjata di Timur Tengah?A
Pembicaraan gencatan senjata melibatkan Hezbollah dan Israel.