Courtesy of YahooFinance
Harga minyak stabil di tengah tanda-tanda kelemahan ekonomi China dan penurunan stok minyak mentah di AS. Data menunjukkan inflasi konsumen di China semakin mendekati nol, yang menjadi tantangan bagi pemerintah dalam meningkatkan permintaan. Sementara itu, stok minyak mentah di Cushing, Oklahoma, mencapai level terendah sejak 2014, meskipun harga minyak WTI tetap di sekitar Rp 1.20 juta ($73) per barel. Para analis memperkirakan bahwa pertumbuhan permintaan minyak tidak akan melebihi 1 juta barel per hari di masa depan, terutama dengan kondisi ekonomi China saat ini.
Meskipun ada kekhawatiran tentang kelebihan pasokan global, harga minyak mengalami kenaikan awal yang kuat di tahun 2025. Kenaikan ini didorong oleh penurunan stok minyak di AS dan pengurangan pasokan dari Rusia. Namun, ada juga ketidakpastian terkait kebijakan perdagangan yang mungkin diterapkan oleh presiden terpilih Donald Trump, yang dapat mempengaruhi aliran minyak, terutama dari Kanada dan Iran. Menteri Energi Kanada memperingatkan tentang kemungkinan perang dagang minyak jika terjadi tindakan balasan.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang terjadi dengan harga minyak saat ini?A
Harga minyak stabil di sekitar $76 per barel untuk Brent dan $73 untuk WTI.Q
Mengapa ada kekhawatiran tentang permintaan minyak di Tiongkok?A
Kekhawatiran muncul karena inflasi konsumen di Tiongkok turun dan deflasi pabrik berlanjut.Q
Siapa Viktor Katona dan apa pandangannya tentang pasar minyak?A
Viktor Katona adalah kepala analisis minyak di Kpler yang menyatakan bahwa pertumbuhan permintaan minyak tidak akan melebihi 1 juta barel per hari.Q
Apa yang diperkirakan Jonathan Wilkinson mengenai perdagangan minyak?A
Jonathan Wilkinson memperingatkan bahwa tidak ada yang bisa dikesampingkan dalam hal balasan terhadap tarif yang mungkin diberlakukan.Q
Bagaimana kebijakan Donald Trump dapat mempengaruhi pasar minyak?A
Kebijakan Donald Trump dapat menyebabkan ketidakpastian dan volatilitas di pasar minyak, terutama terkait dengan tarif pada impor Kanada.