Figma dan Loveable Berseteru Soal Merek Dagang 'Dev Mode'
Courtesy of TheVerge

Rangkuman Berita: Figma dan Loveable Berseteru Soal Merek Dagang 'Dev Mode'

Menginformasikan tentang sengketa merek dagang antara Figma dan Loveable terkait penggunaan istilah 'Dev Mode'.

TheVerge
DariĀ TheVerge
16 April 2025 pukul 22.30 WIB
82 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Figma mengklaim hak atas istilah 'Dev Mode' dan mengambil tindakan hukum terhadap Loveable.
  • Istilah 'Dev Mode' adalah umum dalam industri perangkat lunak, tetapi Figma berusaha melindungi merek dagangnya.
  • Figma sedang bersiap untuk go public setelah upaya akuisisi yang gagal oleh Adobe.
Amerika Serikat - Figma mengirimkan surat peringatan kepada startup AI coding asal Swedia, Loveable, karena menggunakan nama 'Dev Mode' untuk salah satu fitur produknya. Figma telah berhasil mendaftarkan merek dagang untuk istilah 'Dev Mode' pada November tahun lalu dan memperkenalkan fitur Dev Mode-nya sendiri pada tahun 2023. Figma mengklaim bahwa istilah tersebut telah digunakan secara ekstensif dalam perangkat lunaknya dan perlu melindungi kekayaan intelektualnya.
Loveable menggunakan istilah 'Dev Mode' untuk fitur yang memungkinkan pengguna untuk melihat dan mengedit kode proyek mereka tanpa menghubungkan ke GitHub, yang berbeda dari fitur Dev Mode milik Figma yang dirancang untuk mempermudah konversi file desain menjadi kode. Banyak perusahaan lain telah menggunakan istilah 'Dev Mode' atau 'developer mode' jauh sebelum Figma memegang merek dagang tersebut, seperti Atlassian dan Wix.
Figma baru-baru ini mengumumkan langkah untuk go public, menunggu tinjauan dari Securities and Exchange Commission, setelah gagal diakuisisi oleh Adobe seharga Rp 328.90 triliun ($20 miliar) pada Desember 2023. Langkah ini mungkin menjadi alasan di balik perlindungan merek dagang yang lebih ketat. Hingga kini, belum ada tanggapan dari Loveable apakah mereka akan mematuhi surat peringatan tersebut.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang terjadi antara Figma dan Loveable?
A
Figma mengeluarkan peringatan hukum kepada Loveable terkait penggunaan nama fitur 'Dev Mode'.
Q
Mengapa Figma mengeluarkan peringatan hukum kepada Loveable?
A
Figma mengklaim bahwa mereka memiliki merek dagang untuk istilah 'Dev Mode' dan perlu melindungi kekayaan intelektual mereka.
Q
Apa itu 'Dev Mode' dalam konteks Figma dan Loveable?
A
'Dev Mode' adalah istilah umum yang digunakan untuk akses pengeditan dalam perangkat lunak, tetapi Figma mengklaim telah menggunakannya secara luas.
Q
Apa yang dilakukan Figma setelah upaya akuisisi oleh Adobe?
A
Setelah upaya akuisisi oleh Adobe, Figma menerima biaya terminasi sebesar $1 miliar dan mengumumkan langkah untuk go public.
Q
Apa yang diharapkan Figma setelah mengajukan langkah untuk go public?
A
Figma berharap untuk mendapatkan persetujuan dari Securities and Exchange Commission untuk langkah go public mereka.

Rangkuman Berita Serupa

Figma Ajukan IPO Rahasia di Tengah Ketidakstabilan Pasar SahamTechCrunch
Bisnis
8 hari lalu
49 dibaca
Figma Ajukan IPO Rahasia di Tengah Ketidakstabilan Pasar Saham
Perseteruan Merek Dagang: Figma vs Lovable dalam Dunia TeknologiTechCrunch
Bisnis
8 hari lalu
71 dibaca
Perseteruan Merek Dagang: Figma vs Lovable dalam Dunia Teknologi
Flexport menuduh mantan karyawan mencuri kode sumbernya untuk membuat startup saingan.TechCrunch
Bisnis
1 bulan lalu
66 dibaca
Flexport menuduh mantan karyawan mencuri kode sumbernya untuk membuat startup saingan.
Lovable dari Swedia, sebuah platform AI pembangun aplikasi, mengumpulkan Rp 246.68 miliar ($15 juta)  setelah pertumbuhan yang spektakuler.TechCrunch
Bisnis
1 bulan lalu
82 dibaca
Lovable dari Swedia, sebuah platform AI pembangun aplikasi, mengumpulkan Rp 246.68 miliar ($15 juta) setelah pertumbuhan yang spektakuler.
Lingo.dev adalah mesin lokalisasi aplikasi untuk pengembang.TechCrunch
Teknologi
2 bulan lalu
64 dibaca
Lingo.dev adalah mesin lokalisasi aplikasi untuk pengembang.
Startup AI Perplexity digugat karena dugaan pelanggaran merek dagang.TechCrunch
Bisnis
2 bulan lalu
78 dibaca
Startup AI Perplexity digugat karena dugaan pelanggaran merek dagang.