Courtesy of TechCrunch
Ikhtisar 15 Detik
- Figma telah mengajukan dokumen IPO secara rahasia meskipun kondisi pasar yang tidak stabil.
- Valuasi Figma mencapai $12,5 miliar setelah tender offer.
- Kesepakatan akuisisi Figma oleh Adobe gagal karena masalah regulasi.
Amerika Serikat - Figma, sebuah startup perangkat lunak, mengumumkan bahwa mereka telah mengajukan dokumen rahasia untuk IPO. Namun, dengan pasar saham yang tidak stabil akibat kebijakan perdagangan dan tarif pemerintahan Trump, mengejar IPO saat ini cukup mengejutkan. Klarna dan StubHub, dua IPO teknologi besar lainnya, menunda rencana mereka setelah pasar saham jatuh pada berita tarif.
Figma, yang membuat perangkat lunak kolaboratif dan aplikasi web untuk desainer, terakhir kali dinilai sebesar Rp 205.56 triliun ($12,5 miliar) pada Mei 2024. Adobe mencoba membeli Figma seharga Rp 328.90 triliun ($20 miliar) pada 2023, tetapi gagal karena penolakan regulasi di Eropa dan Amerika Serikat. Perusahaan ini didukung oleh berbagai perusahaan ventura seperti Sequoia Capital, Index Ventures, Greylock, dan Kleiner Perkins.
Meskipun Figma sedang bekerja pada IPO, ini tidak berarti mereka akan melanjutkan dalam waktu dekat. Pasar saham yang tidak stabil membuat banyak perusahaan menunda rencana IPO mereka. Figma menolak memberikan komentar lebih lanjut mengenai rencana IPO mereka.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang diumumkan oleh Figma pada hari Selasa?A
Figma mengumumkan bahwa mereka telah mengajukan dokumen IPO secara rahasia.Q
Mengapa IPO Figma dianggap mengejutkan saat ini?A
IPO Figma dianggap mengejutkan karena kondisi pasar saham yang tidak stabil akibat kebijakan perdagangan pemerintah.Q
Apa yang terjadi dengan tawaran akuisisi Figma oleh Adobe?A
Tawaran akuisisi Figma oleh Adobe senilai $20 miliar gagal karena penolakan regulasi di Eropa dan Amerika Serikat.Q
Siapa saja investor utama yang mendukung Figma?A
Investor utama yang mendukung Figma termasuk Sequoia Capital, Index Ventures, Greylock, dan Kleiner Perkins.Q
Apa yang terjadi dengan IPO Klarna dan StubHub?A
Klarna dan StubHub menunda IPO mereka setelah pasar saham mengalami penurunan akibat berita tarif.