Courtesy of Reuters
Cloudflare, sebuah perusahaan yang menyediakan layanan keamanan siber, memperkirakan pendapatan kuartal keempatnya akan lebih rendah dari yang diperkirakan karena persaingan yang ketat dan pengurangan pengeluaran oleh perusahaan-perusahaan di tengah ketidakpastian ekonomi. Saham Cloudflare turun hampir 8% setelah pengumuman ini. Mereka memperkirakan pendapatan kuartal keempat antara Rp 7.42 triliun ($451 juta) hingga Rp 7.43 triliun ($452 juta) , sementara rata-rata perkiraan analis adalah Rp 7.49 triliun ($455,7 juta) . Meskipun demikian, pendapatan kuartal ketiga mereka meningkat 28% menjadi Rp 7.07 triliun ($430,1 juta) .
Perusahaan lain di bidang keamanan siber, seperti Palo Alto Networks dan Crowdstrike, juga mengalami peningkatan pangsa pasar, yang menjadi ancaman bagi Cloudflare. Namun, Cloudflare tetap optimis dan menaikkan perkiraan pendapatan untuk tahun 2024 menjadi antara Rp 27.32 triliun ($1,661 miliar) hingga Rp 27.33 triliun ($1,662 miliar) . Ini menunjukkan bahwa meskipun ada tantangan, perusahaan masih berharap untuk pertumbuhan di masa depan.