Courtesy of Reuters
Amazon baru saja melaporkan hasil keuangan yang mengecewakan, terutama dari unit komputasi awannya, Amazon Web Services (AWS). Pendapatan AWS meningkat 19% menjadi Rp 473.45 triliun ($28,79 miliar) , tetapi masih di bawah ekspektasi analis. Hal ini menyebabkan saham Amazon turun hingga 5%, menghapus nilai pasar sekitar Rp 1.48 quadriliun ($90 miliar) . Meskipun ada kelemahan di sektor cloud, bisnis ritel Amazon menunjukkan pertumbuhan penjualan online sebesar 7%, mencapai Rp 1.24 quadriliun ($75,56 miliar) , yang membantu mengimbangi kerugian tersebut.
CEO Amazon, Andy Jassy, menyatakan bahwa keterlambatan pasokan chip komputer mempengaruhi pertumbuhan AWS. Selain itu, Amazon juga berinvestasi besar-besaran dalam pengembangan perangkat lunak kecerdasan buatan (AI). Meskipun proyeksi laba operasional untuk kuartal pertama 2025 tidak memenuhi harapan, Amazon melaporkan pendapatan total sebesar Rp 3.09 quadriliun ($187,8 miliar) untuk kuartal terakhir, dengan laba bersih hampir dua kali lipat dibandingkan tahun lalu.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang menyebabkan penurunan saham Amazon?A
Penurunan saham Amazon disebabkan oleh kelemahan dalam unit cloud computing dan proyeksi pendapatan yang lebih rendah dari yang diharapkan.Q
Bagaimana kinerja unit cloud Amazon, AWS, dalam laporan pendapatan terbaru?A
AWS melaporkan kenaikan pendapatan sebesar 19% menjadi $28,79 miliar, tetapi masih di bawah estimasi pasar.Q
Apa yang diharapkan Amazon untuk pengeluaran modal tahun ini?A
Amazon mengharapkan pengeluaran modal tahun ini akan serupa dengan kuartal keempat tahun lalu, yaitu sekitar $26,3 miliar.Q
Bagaimana pertumbuhan penjualan online Amazon dibandingkan dengan estimasi?A
Pertumbuhan penjualan online Amazon mencapai 7% dengan total $75,56 miliar, sedikit lebih tinggi dari estimasi pasar.Q
Apa yang diungkapkan CEO Amazon tentang kendala pertumbuhan AWS?A
CEO Amazon, Andy Jassy, menyatakan bahwa aliran chip komputer yang tidak konsisten menghambat beberapa pertumbuhan di AWS.