Courtesy of Reuters
Fortinet, sebuah perusahaan keamanan siber, memperkirakan pendapatan tahunan mereka akan melebihi ekspektasi Wall Street karena semakin banyak klien yang menggunakan produk mereka untuk melindungi operasi digital dari ancaman online yang meningkat. Saham Fortinet naik 12% setelah pengumuman ini. Banyak perusahaan berinvestasi dalam produk keamanan siber yang didukung AI karena meningkatnya penipuan digital dan insiden keamanan yang dapat merugikan reputasi dan operasi bisnis mereka. Fortinet juga diuntungkan dari perkembangan teknologi AI yang memudahkan serangan siber yang lebih canggih.
Perusahaan ini memperkirakan pendapatan antara Rp 109.36 triliun ($6,65 miliar) hingga Rp 112.65 triliun ($6,85 miliar) untuk tahun fiskal 2025, sementara analis memperkirakan rata-rata Rp 109.03 triliun ($6,63 miliar) . Untuk kuartal pertama, Fortinet memperkirakan pendapatan antara Rp 24.67 triliun ($1,50 miliar) hingga Rp 25.65 triliun ($1,56 miliar) , yang sesuai dengan estimasi analis. Selain itu, CFO Fortinet, Keith Jensen, akan pensiun pada bulan Mei dan akan digantikan oleh Christiane Ohlgart.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang diperkirakan oleh Fortinet mengenai pendapatan tahunannya?A
Fortinet memperkirakan pendapatan tahunannya akan berada di atas estimasi Wall Street, antara $6,65 miliar hingga $6,85 miliar.Q
Mengapa klien perusahaan berinvestasi dalam produk keamanan siber berbasis AI?A
Klien perusahaan berinvestasi dalam produk keamanan siber berbasis AI karena meningkatnya penipuan digital dan insiden keamanan yang dapat mempengaruhi operasi dan reputasi bisnis mereka.Q
Siapa yang akan menggantikan Keith Jensen sebagai CFO Fortinet?A
Christiane Ohlgart akan menggantikan Keith Jensen sebagai CFO Fortinet.Q
Apa yang diharapkan Fortinet untuk pendapatan kuartal pertama?A
Fortinet mengharapkan pendapatan antara $1,50 miliar hingga $1,56 miliar untuk kuartal pertama.Q
Bagaimana perkembangan AI generatif mempengaruhi investasi keamanan data?A
Perkembangan AI generatif meningkatkan investasi dalam keamanan data karena teknologi ini memudahkan peluncuran serangan siber yang lebih canggih.