Courtesy of Reuters
Perusahaan layanan TI, DXC Technology, memprediksi pendapatan dan keuntungan untuk kuartal ketiga tahun fiskal mereka akan lebih tinggi dari perkiraan Wall Street. Mereka memperkirakan pendapatan antara Rp 52.62 triliun ($3,2 miliar) hingga Rp 54.27 triliun ($3,3 miliar) , sementara rata-rata perkiraan analis adalah Rp 52.79 triliun ($3,21 miliar) . Permintaan untuk solusi berbasis cloud meningkat seiring dengan banyak perusahaan yang mulai menggunakan teknologi AI, yang membuat layanan infrastruktur cloud dari DXC semakin dibutuhkan.
Meskipun pendapatan mereka pada kuartal kedua turun sekitar 6% dibandingkan tahun lalu, hasilnya masih lebih baik dari perkiraan. DXC juga mengharapkan keuntungan per saham antara 75 hingga 80 sen, lebih tinggi dari perkiraan analis yang hanya 69 sen. Dengan fokus yang semakin besar pada infrastruktur cloud, DXC berusaha memenuhi permintaan yang meningkat akibat perkembangan teknologi AI.