Courtesy of Reuters
Tata Consultancy Services (TCS), perusahaan teknologi terbesar di India, mengharapkan peningkatan pengeluaran dari klien di sektor ritel dan manufaktur di Amerika Utara setelah adanya perbaikan di sektor perbankan. CFO TCS, Samir Seksaria, menyatakan bahwa penjualan yang baik selama musim liburan di AS dapat meningkatkan kepercayaan konsumen dan membantu sektor manufaktur yang sebelumnya menghadapi masalah tenaga kerja. Meskipun pendapatan TCS di Amerika Utara mengalami penurunan selama lima kuartal berturut-turut, mereka optimis bahwa jika sektor-sektor ini membaik, TCS akan melihat pemulihan yang baik.
Selain itu, TCS juga mengurangi kekhawatiran tentang insourcing, di mana perusahaan multinasional lebih memilih untuk membangun tim lokal di India. Meskipun ini bisa mengurangi pekerjaan yang biasanya diberikan kepada perusahaan IT, Seksaria menjelaskan bahwa ada keuntungan biaya awal dari pusat kemampuan global (GCC). Namun, dia juga menekankan bahwa keberlanjutan biaya dan produktivitas dalam jangka panjang akan menjadi tantangan. TCS baru-baru ini mengalami kenaikan saham yang signifikan, menunjukkan kepercayaan pasar terhadap prospek perusahaan.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang diharapkan TCS dari klien ritel dan manufaktur di Amerika Utara?A
TCS mengharapkan klien ritel dan manufaktur di Amerika Utara untuk meningkatkan pengeluaran mereka pada teknologi.Q
Siapa yang memberikan sinyal positif mengenai permintaan di sektor teknologi?A
Samir Seksaria, CFO TCS, memberikan sinyal positif mengenai permintaan di sektor teknologi.Q
Apa dampak dari insourcing oleh perusahaan multinasional terhadap TCS?A
Insourcing oleh perusahaan multinasional dapat mengurangi pekerjaan yang sebelumnya dialokasikan kepada penyedia layanan IT seperti TCS.Q
Bagaimana kinerja pendapatan TCS di pasar Amerika Utara?A
Pendapatan TCS di pasar Amerika Utara telah menurun selama lima kuartal berturut-turut.Q
Apa yang diharapkan dari pasar GCC di India hingga tahun 2030?A
Pasar GCC di India diperkirakan akan mencapai ukuran $105 miliar pada tahun 2030.