Courtesy of CNBCIndonesia
Ikhtisar 15 Detik
- Kebijakan kewajiban DHE diharapkan dapat meningkatkan likuiditas dolar AS di Indonesia.
- Prabowo Subianto percaya bahwa kebijakan ini akan membawa manfaat ekonomi bagi negara.
- Perusahaan yang menerima kredit dari bank pemerintah harus mematuhi syarat penempatan hasil usaha di dalam negeri.
Presiden Prabowo Subianto percaya bahwa Indonesia akan mendapatkan banyak likuiditas dalam bentuk dolar Amerika Serikat (AS) setelah diberlakukannya aturan baru tentang Devisa Hasil Ekspor (DHE). Mulai 1 Maret 2025, semua perusahaan yang menerima kredit dari bank pemerintah harus menyetor 100% hasil ekspor mereka ke Indonesia dan menyimpannya selama minimal satu tahun.
Prabowo memperkirakan bahwa dengan aturan ini, akan ada sekitar US$ 80 miliar yang berputar di dalam negeri pada akhir tahun 2025, dan jumlah tersebut bisa meningkat menjadi US$ 100 miliar pada tahun berikutnya. Dia yakin bahwa kebijakan ini akan membantu meningkatkan cadangan devisa Indonesia.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang diyakini oleh Prabowo Subianto mengenai likuiditas dolar AS di Indonesia?A
Prabowo Subianto meyakini bahwa Indonesia akan kebanjiran likuiditas dolar AS.Q
Kapan kewajiban penempatan Devisa Hasil Ekspor mulai diberlakukan?A
Kewajiban penempatan Devisa Hasil Ekspor mulai diberlakukan pada 1 Maret 2025.Q
Apa syarat bagi perusahaan yang menerima kredit dari bank pemerintah?A
Perusahaan yang menerima kredit dari bank pemerintah harus menyetor hasil usahanya di Republik Indonesia 100% minimal selama 1 tahun.Q
Berapa estimasi likuiditas dolar AS yang akan berputar di Indonesia pada akhir tahun?A
Estimasi likuiditas dolar AS yang akan berputar di Indonesia pada akhir tahun adalah US$ 80 miliar.Q
Apa tujuan dari kebijakan kewajiban DHE ini?A
Tujuan dari kebijakan kewajiban DHE ini adalah untuk meningkatkan devisa negara.