Courtesy of CNBCIndonesia
Ikhtisar 15 Detik
- Bank Indonesia telah menyalurkan kebijakan likuiditas makroprudensial sebesar Rp 291,8 triliun untuk mendukung sektor prioritas.
- Insentif KLM ditujukan untuk mendorong penyaluran kredit ke sektor-sektor seperti perumahan dan pertanian.
- Peningkatan KLM dari 4% menjadi 5% diharapkan dapat memberikan tambahan likuiditas yang signifikan untuk mendukung pembangunan rumah.
Bank Indonesia (BI) telah memberikan kebijakan likuiditas makroprudensial (KLM) sebesar Rp 291,8 triliun hingga minggu kedua Maret 2025. Kebijakan ini bertujuan untuk mendorong penyaluran kredit ke sektor-sektor penting seperti properti, pertanian, dan UMKM. Dari total penyaluran tersebut, bank BUMN menerima Rp 125,7 triliun, bank umum Rp 132,8 triliun, BPD Rp 27,9 triliun, dan kantor cabang bank asing Rp 5,4 triliun.
BI juga berkomitmen untuk mendukung program pembangunan 3 juta rumah dengan meningkatkan KLM dari 4% menjadi 5% mulai 1 April 2025. Peningkatan ini diharapkan dapat memberikan tambahan likuiditas lebih dari Rp 80 triliun, sehingga totalnya menjadi Rp 375 triliun. Kebijakan ini juga sejalan dengan sinergi antara BI dan Kementerian/Lembaga yang fokus pada sektor perumahan dan pertanian.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa tujuan dari Kebijakan Likuiditas Makroprudensial yang diterapkan oleh Bank Indonesia?A
Tujuan dari Kebijakan Likuiditas Makroprudensial adalah untuk mendorong penyaluran kredit ke sektor-sektor prioritas, termasuk properti.Q
Berapa total penyaluran kebijakan KLM hingga minggu kedua Maret 2025?A
Total penyaluran kebijakan KLM hingga minggu kedua Maret 2025 adalah Rp 291,8 triliun.Q
Sektor-sektor apa saja yang menjadi prioritas dalam penyaluran insentif KLM?A
Sektor-sektor yang menjadi prioritas dalam penyaluran insentif KLM adalah pertanian, real estat, perumahan, manufaktur, transportasi, serta UMKM dan Ultramikro.Q
Apa yang disampaikan oleh Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter terkait peningkatan KLM?A
Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter menyampaikan bahwa peningkatan KLM dari 4% menjadi 5% dapat memberikan tambahan likuiditas lebih dari Rp 80 triliun.Q
Siapa saja tokoh penting yang disebutkan dalam artikel ini dan apa peran mereka?A
Tokoh penting yang disebutkan adalah Perry Warjiyo (Gubernur BI), Juli Budi Winantya (Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter), dan Juda Agung (Deputi Gubernur BI).