Courtesy of CNBCIndonesia
Ikhtisar 15 Detik
- Pertumbuhan kredit di Indonesia menunjukkan tren positif dengan dukungan dari kinerja korporasi.
- Kredit investasi mengalami pertumbuhan tertinggi dibandingkan dengan jenis kredit lainnya.
- Bank Indonesia berkomitmen untuk menjaga likuiditas dan stabilitas sistem perbankan melalui kebijakan yang akomodatif.
Bank Indonesia melaporkan bahwa pertumbuhan kredit pada Februari 2025 mencapai 10,3% dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini didorong oleh permintaan dari perusahaan yang masih positif, terutama pada kredit investasi yang tumbuh 14,6%. Sementara itu, kredit modal kerja dan konsumsi masing-masing tumbuh 7,66% dan 10,31%. Namun, pembiayaan syariah tumbuh lebih lambat, yaitu 9,15%, dan kredit untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) hanya tumbuh 2,51%.
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, menyatakan bahwa likuiditas bank dalam kondisi baik dengan rasio alat likuid terhadap dana pihak ketiga sebesar 26,3%. Rasio kredit bermasalah (NPL) juga terjaga, dengan NPL bruto sebesar 2,18% dan NPL nett 0,79%. Perry menambahkan bahwa ke depan, Bank Indonesia akan terus mendorong pertumbuhan kredit dengan kebijakan yang mendukung.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa pertumbuhan kredit yang dilaporkan oleh Bank Indonesia per Februari 2025?A
Pertumbuhan kredit yang dilaporkan oleh Bank Indonesia per Februari 2025 mencapai 10,3% secara tahunan.Q
Apa yang menjadi faktor pendorong pertumbuhan kredit?A
Faktor pendorong pertumbuhan kredit berasal dari sisi permintaan dan penawaran, serta kinerja korporasi yang masih tumbuh positif.Q
Bagaimana kinerja kredit investasi dibandingkan dengan kredit lainnya?A
Kredit investasi tumbuh paling tinggi dengan pertumbuhan 14,6% yoy, sedangkan kredit modal kerja dan konsumsi masing-masing tumbuh 7,66% yoy dan 10,31% yoy.Q
Apa rasio NPL yang dilaporkan oleh Bank Indonesia?A
Rasio NPL yang dilaporkan oleh Bank Indonesia adalah 2,18% bruto dan 0,79% nett.Q
Apa langkah yang akan diambil Bank Indonesia untuk mendorong pertumbuhan kredit ke depan?A
Bank Indonesia akan mendorong pertumbuhan kredit dengan kebijakan makroprudensial yang akomodatif.