Courtesy of CNBCIndonesia
Ikhtisar 15 Detik
- Impor serealia Indonesia mengalami penurunan drastis, terutama beras dan gandum.
- Larangan impor beras oleh pemerintah berkontribusi pada nihilnya angka impor.
- Data dari BPS menunjukkan perubahan signifikan dalam pola impor komoditas pangan.
Impor barang serealia di Indonesia, seperti beras, jagung, dan gandum, mengalami penurunan drastis hingga mencapai nol pada Februari 2025. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), nilai impor serealia turun 99,96% dibandingkan bulan sebelumnya, dan ini disebabkan oleh larangan impor beras yang diberlakukan pemerintah. Meskipun ada sedikit impor beras khusus dan jagung untuk pakan ternak, jumlahnya sangat kecil sehingga terlihat hampir tidak ada.
Beberapa jenis beras yang tidak lagi diimpor termasuk beras basmati dan beras ketan. Impor gandum juga menurun tajam, dengan biji gandum turun dari 629,55 ribu ton menjadi hanya 1,02 ribu ton. Sementara itu, impor jagung juga mengalami penurunan, terutama popcorn dan biji jagung, meskipun ada sedikit peningkatan untuk jenis jagung lainnya.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang menyebabkan nihilnya impor barang serealia di Indonesia?A
Nihilnya impor barang serealia disebabkan oleh larangan impor beras dan kepercayaan pemerintah terhadap pasokan dalam negeri.Q
Apa saja jenis beras yang tidak lagi diimpor oleh Indonesia?A
Jenis beras yang tidak lagi diimpor termasuk beras basmati, beras hom mali, dan beras ketan.Q
Bagaimana perkembangan impor gandum di Indonesia?A
Impor gandum mengalami penurunan drastis, dengan nilai impor biji gandum turun dari 629,55 ribu ton menjadi 1,02 ribu ton.Q
Apa yang dikatakan BPS mengenai larangan impor beras?A
BPS menyatakan bahwa larangan impor beras masih berlaku dan mempengaruhi angka impor.Q
Apa dampak dari penurunan impor jagung di Indonesia?A
Penurunan impor jagung menunjukkan adanya pengurangan kebutuhan, meskipun ada peningkatan untuk jagung selain biji.