Impor Barang Konsumsi Turun, Ekonom: Bukti Daya Beli Lemah
Courtesy of CNBCIndonesia

Rangkuman Berita: Impor Barang Konsumsi Turun, Ekonom: Bukti Daya Beli Lemah

CNBCIndonesia
DariĀ CNBCIndonesia
17 Maret 2025 pukul 17.00 WIB
45 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Penurunan impor barang konsumsi menunjukkan rendahnya daya beli masyarakat Indonesia.
  • Kondisi deflasi bahan makanan mencerminkan minimnya permintaan di dalam negeri.
  • PHK yang terus menerus terjadi berkontribusi pada penurunan pendapatan riil masyarakat.
Pada Februari 2025, volume impor barang konsumsi di Indonesia mengalami penurunan yang signifikan menjelang Ramadan dan Lebaran. Total impor hanya mencapai US$ 1,47 miliar, turun 10,61% dibanding Januari 2025 dan 21,05% dibanding Februari 2024. Ekonom Bhima Yudhistira menjelaskan bahwa penurunan ini menunjukkan daya beli masyarakat yang sangat rendah, sehingga permintaan barang di dalam negeri juga menurun. Hal ini menyebabkan harga barang, terutama makanan, turun karena tidak ada kebutuhan untuk impor.
Ekonom lainnya, Esther Sri Astuti, juga menyoroti bahwa penurunan impor ini mencerminkan masalah daya beli masyarakat yang disebabkan oleh penurunan pendapatan dan banyaknya pemutusan hubungan kerja (PHK) di berbagai sektor. Ia menyarankan pemerintah untuk segera mengambil langkah-langkah ekonomi yang lebih baik agar pertumbuhan ekonomi tidak terus menurun. Beberapa barang konsumsi yang mengalami penurunan impor signifikan antara lain buah-buahan, daging, dan serealia.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang terjadi dengan volume impor barang konsumsi pada Februari 2025?
A
Volume impor barang konsumsi merosot tajam menjadi US$ 1,47 miliar, turun 10,61% dibanding Januari 2025.
Q
Apa yang diungkapkan oleh Bhima Yudhistira mengenai daya beli masyarakat?
A
Bhima Yudhistira menyatakan bahwa penurunan impor barang konsumsi menunjukkan bahwa daya beli masyarakat sangat rendah.
Q
Mengapa penurunan impor barang konsumsi dianggap anomali?
A
Penurunan impor barang konsumsi menjelang Lebaran dianggap anomali karena biasanya terjadi peningkatan impor pada periode tersebut.
Q
Apa dampak dari PHK terhadap daya beli masyarakat menurut Esther Sri Astuti?
A
Esther Sri Astuti menyatakan bahwa PHK besar-besaran melemahkan daya beli masyarakat, terutama dengan harga pangan yang naik.
Q
Apa yang disarankan oleh Esther Sri Astuti kepada pemerintah?
A
Esther Sri Astuti menyarankan pemerintah untuk mengeluarkan kebijakan ekonomi ekspansif untuk mengatasi masalah daya beli.

Rangkuman Berita Serupa

Warning! Ekonomi RI Rawan Tertekan di Kuartal I-2025CNBCIndonesia
Bisnis
1 bulan lalu
98 dibaca
Warning! Ekonomi RI Rawan Tertekan di Kuartal I-2025
Kondisi Ekonomi RI Jelang Lebaran 2025, Warga RI Ogah BelanjaCNBCIndonesia
Bisnis
1 bulan lalu
64 dibaca
Kondisi Ekonomi RI Jelang Lebaran 2025, Warga RI Ogah Belanja
Lebaran Tinggal Sepekan Lagi, Daya Beli Warga RI Aman?CNBCIndonesia
Bisnis
1 bulan lalu
68 dibaca
Lebaran Tinggal Sepekan Lagi, Daya Beli Warga RI Aman?
Cerita dan Respons Prabowo Kala Diperingatkan Soal Harga Saham TurunCNBCIndonesia
Finansial
1 bulan lalu
110 dibaca
Cerita dan Respons Prabowo Kala Diperingatkan Soal Harga Saham Turun
BPS Lapor Impor Gandum Cs Nyaris Nol, Bos Pengusaha Terigu Buka SuaraCNBCIndonesia
Bisnis
1 bulan lalu
101 dibaca
BPS Lapor Impor Gandum Cs Nyaris Nol, Bos Pengusaha Terigu Buka Suara
Bikin IHSG Anjlok 7%, Ini Daftar Isu yang Jadi Perhatian InvestorCNBCIndonesia
Bisnis
1 bulan lalu
92 dibaca
Bikin IHSG Anjlok 7%, Ini Daftar Isu yang Jadi Perhatian Investor
Momentum Lebaran RI Terancam, Impor Konsumsi SuramCNBCIndonesia
Bisnis
1 bulan lalu
63 dibaca
Momentum Lebaran RI Terancam, Impor Konsumsi Suram