Momentum Lebaran RI Terancam, Impor Konsumsi Suram
Courtesy of CNBCIndonesia

Rangkuman Berita: Momentum Lebaran RI Terancam, Impor Konsumsi Suram

CNBCIndonesia
DariĀ CNBCIndonesia
18 Maret 2025 pukul 11.11 WIB
62 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Impor barang konsumsi mengalami penurunan signifikan menjelang Ramadan dan Lebaran.
  • Melemahnya daya beli masyarakat berpotensi menyebabkan surplus perdagangan yang lebih tinggi.
  • Kebijakan moneter BI mungkin akan lebih longgar untuk merespons perlambatan ekonomi.
Impor barang konsumsi di Indonesia mengalami penurunan yang signifikan menjelang Ramadan dan Lebaran tahun ini. Data dari Badan Pusat Statistik menunjukkan bahwa pada Februari 2025, impor barang konsumsi hanya mencapai US$ 1,47 miliar, turun 10,61% dibanding Januari dan 21,05% dibanding Februari tahun lalu. Hal ini mengejutkan karena biasanya, saat Ramadan dan Lebaran, masyarakat cenderung berbelanja lebih banyak, sehingga permintaan barang konsumsi meningkat.
Ekonom dari Bank Central Asia (BCA) dan Bank Mandiri mengaitkan penurunan ini dengan melemahnya daya beli masyarakat, terutama di kalangan kelas menengah ke bawah. Mereka memperkirakan bahwa jika kondisi ini berlanjut, Bank Indonesia mungkin akan menurunkan suku bunga untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Namun, mereka juga menyebutkan bahwa ketidakpastian global dan faktor lainnya bisa membuat Bank Indonesia berhati-hati dalam mengambil keputusan.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang menyebabkan penurunan impor barang konsumsi menjelang Ramadan dan Lebaran?
A
Penurunan impor barang konsumsi disebabkan oleh melemahnya daya beli masyarakat, terutama di kalangan kelas menengah ke bawah.
Q
Bagaimana dampak penurunan impor barang konsumsi terhadap perekonomian Indonesia?
A
Dampak penurunan impor barang konsumsi dapat menyebabkan surplus perdagangan yang lebih tinggi dari yang diharapkan dan menunjukkan perlambatan dalam perekonomian.
Q
Apa yang dikatakan tim ekonom BCA tentang kebijakan moneter BI?
A
Tim ekonom BCA menyatakan bahwa BI mungkin akan menerapkan kebijakan moneter longgar dan melakukan pemangkasan suku bunga, tetapi tidak terburu-buru untuk melakukannya.
Q
Mengapa daya beli domestik dianggap melemah?
A
Daya beli domestik dianggap melemah karena penurunan permintaan barang konsumsi, terutama di kalangan kelas menengah ke bawah.
Q
Apa yang diharapkan terkait surplus perdagangan di masa mendatang?
A
Diharapkan surplus perdagangan akan lebih tinggi di masa mendatang akibat penurunan impor barang konsumsi.

Rangkuman Berita Serupa

Data Terbaru: Bukti Lebaran di RI Tahun Ini Bakal GelapCNBCIndonesia
Bisnis
29 hari lalu
71 dibaca
Data Terbaru: Bukti Lebaran di RI Tahun Ini Bakal Gelap
Banyak PHK-Daya Beli Loyo, Ekonomi RI Mentok Tumbuh 5% Tahun IniCNBCIndonesia
Bisnis
1 bulan lalu
67 dibaca
Banyak PHK-Daya Beli Loyo, Ekonomi RI Mentok Tumbuh 5% Tahun Ini
Warning! Ekonomi RI Rawan Tertekan di Kuartal I-2025CNBCIndonesia
Bisnis
1 bulan lalu
98 dibaca
Warning! Ekonomi RI Rawan Tertekan di Kuartal I-2025
Lebaran Tinggal Sepekan Lagi, Daya Beli Warga RI Aman?CNBCIndonesia
Bisnis
1 bulan lalu
68 dibaca
Lebaran Tinggal Sepekan Lagi, Daya Beli Warga RI Aman?
Fenomena Mal Sepi Jelang Lebaran, Bankir Ungkap Fakta NgeriCNBCIndonesia
Bisnis
1 bulan lalu
100 dibaca
Fenomena Mal Sepi Jelang Lebaran, Bankir Ungkap Fakta Ngeri
Cerita dan Respons Prabowo Kala Diperingatkan Soal Harga Saham TurunCNBCIndonesia
Finansial
1 bulan lalu
110 dibaca
Cerita dan Respons Prabowo Kala Diperingatkan Soal Harga Saham Turun
Bikin IHSG Anjlok 7%, Ini Daftar Isu yang Jadi Perhatian InvestorCNBCIndonesia
Bisnis
1 bulan lalu
92 dibaca
Bikin IHSG Anjlok 7%, Ini Daftar Isu yang Jadi Perhatian Investor