Courtesy of CNBCIndonesia
Ikhtisar 15 Detik
- IHSG mengalami penurunan signifikan akibat kebijakan fiskal yang dipertanyakan.
- Morgan Stanley menyoroti tantangan investasi di Indonesia terkait dengan program sosial yang diusulkan.
- Daya beli masyarakat menurun, yang berdampak pada aktivitas ekonomi dan impor barang konsumsi.
Presiden Prabowo Subianto menghadapi peringatan tentang kemungkinan penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akibat kebijakan Makan Bergizi Gratis (MBG) yang ia luncurkan. IHSG memang mengalami penurunan hingga 7% ke level Rp6.084, yang merupakan yang terendah sejak pandemi Covid-19. Morgan Stanley, sebuah perusahaan investasi, menurunkan peringkat pasar saham Indonesia karena pelemahan rupiah dan tantangan fiskal menjelang pelantikan presiden baru. Mereka juga mengkhawatirkan program-program Prabowo yang bisa menambah beban fiskal negara.
Prabowo menanggapi peringatan tersebut dengan santai, mengatakan bahwa tidak semua orang memiliki saham, terutama masyarakat miskin. Ia menekankan bahwa fokusnya adalah pada kesejahteraan rakyat, bukan pada pasar saham. Sementara itu, kondisi ekonomi domestik menunjukkan penurunan penerimaan pajak dan daya beli masyarakat yang rendah, yang berdampak pada belanja masyarakat menjelang Ramadan. Penurunan impor barang konsumsi juga mencerminkan lemahnya permintaan di dalam negeri.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang menyebabkan penurunan IHSG baru-baru ini?A
Penurunan IHSG disebabkan oleh kebijakan Makan Bergizi Gratis dan ketidakpastian ekonomi.Q
Siapa yang mengusulkan program Makan Bergizi Gratis?A
Program Makan Bergizi Gratis diusulkan oleh Prabowo Subianto.Q
Apa yang dikatakan Morgan Stanley tentang pasar modal Indonesia?A
Morgan Stanley menurunkan peringkat investasi Indonesia karena pelemahan rupiah dan beban fiskal.Q
Bagaimana kondisi daya beli masyarakat menjelang Ramadan?A
Daya beli masyarakat menunjukkan penurunan, tercermin dari deflasi dan rendahnya belanja menjelang Ramadan.Q
Apa yang menjadi anomali dalam impor barang konsumsi di Indonesia?A
Impor barang konsumsi mengalami penurunan yang tidak biasa menjelang Ramadan, berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.