Courtesy of CNBCIndonesia
Ikhtisar 15 Detik
- Neraca perdagangan Indonesia diperkirakan akan tetap surplus pada Februari 2025.
- Surplus nonmigas menjadi pendorong utama neraca perdagangan, dengan komoditas lemak dan minyak nabati sebagai kontributor terbesar.
- Ekspor minyak kepala sawit menunjukkan pertumbuhan yang signifikan, mencapai nilai tertinggi sejak Agustus 2023.
Neraca perdagangan Indonesia diperkirakan masih surplus pada Februari 2025, dengan surplus mencapai US$ 3,12 miliar. Ini adalah surplus yang ke-58 berturut-turut sejak Mei 2020. Surplus ini didorong oleh sektor nonmigas yang mencatat surplus sebesar US$ 4,84 miliar, terutama dari komoditas seperti lemak dan minyak nabati, bahan bakar mineral, serta besi dan baja. Namun, sektor migas mengalami defisit sebesar US$ 1,72 miliar, terutama dari hasil minyak dan minyak mentah.
Ekspor Indonesia, terutama dari industri pengolahan, mengalami peningkatan yang signifikan. Salah satu yang paling menonjol adalah ekspor minyak kelapa sawit (CPO) yang naik 58,35% dibanding bulan sebelumnya dan 89,54% dibanding tahun lalu. Pada Februari 2025, nilai ekspor CPO mencapai US$ 2,27 miliar, yang merupakan angka tertinggi sejak Agustus 2023.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang diproyeksikan mengenai neraca perdagangan Indonesia pada Februari 2025?A
Neraca perdagangan Indonesia diproyeksikan masih berada di zona surplus sebesar US$ 3,12 miliar pada Februari 2025.Q
Apa penyebab surplus neraca perdagangan Indonesia pada periode tersebut?A
Surplus neraca perdagangan diperkirakan lebih ditopang oleh surplus nonmigas yang mencapai US$ 4,84 miliar.Q
Apa saja komoditas utama yang menyumbang surplus nonmigas?A
Komoditas utama yang menyumbang surplus nonmigas adalah lemak dan minyak nabati, bahan bakar mineral, serta besi dan baja.Q
Bagaimana perkembangan ekspor minyak kepala sawit pada Februari 2025?A
Ekspor minyak kepala sawit dan turunannya mengalami kenaikan sebesar 58,35% secara bulanan dan 89,54% secara tahunan.Q
Siapa yang menyampaikan informasi mengenai neraca perdagangan ini?A
Informasi mengenai neraca perdagangan ini disampaikan oleh Kepala Badan Pusat Statistik, Amalia Adininggar Widyasanti.