Courtesy of CNBCIndonesia
Ikhtisar 15 Detik
- Meskipun APBN defisit, rupiah berhasil menguat.
- Faktor global seperti kebijakan Trump berpengaruh pada pasar keuangan.
- Pasar keuangan AS sedang menghadapi ancaman perlambatan ekonomi.
Jakarta, CNBC Indonesia - Meskipun anggaran negara (APBN) mengalami defisit, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS justru menguat. Saat ini, rupiah berada di posisi 16.345 per dolar AS, naik sebesar 0,46%. Menurut analis saham CNBC Indonesia, Susi Setiawati, penguatan ini dipengaruhi oleh faktor global, seperti rencana mantan Presiden AS, Donald Trump, untuk menaikkan tarif pada champagne dan alkohol.
Selain itu, pasar keuangan di AS dianggap kurang menarik karena ada ancaman perlambatan ekonomi. Hal ini membuat investor lebih memilih untuk berinvestasi di negara lain, termasuk Indonesia, yang berdampak positif pada nilai rupiah. Saksikan penjelasan lebih lanjut dalam program Closing Bell CNBC Indonesia.