Courtesy of YahooFinance
Ikhtisar 15 Detik
- Goldman Sachs menurunkan proyeksi harga S&P 500 karena kekhawatiran ekonomi.
- Pertumbuhan GDP diperkirakan lebih rendah akibat dampak tarif dan ketidakpastian politik.
- Kondisi pasar saham dapat membaik jika ada data ekonomi yang lebih positif atau perubahan dalam kebijakan tarif.
Penurunan hampir 10% pada indeks S&P 500 telah membuat para ahli strategi Wall Street meninjau kembali pandangan optimis mereka menjelang tahun 2025. David Kostin, kepala strategi ekuitas AS di Goldman Sachs, menjadi yang pertama menurunkan target harga akhir tahun untuk S&P 500 dari 6.500 menjadi 6.200. Penurunan ini disebabkan oleh proyeksi pertumbuhan ekonomi AS yang lebih rendah, yang kini diperkirakan hanya 1,7% untuk tahun 2025, akibat dampak dari tarif dan ketidakpastian politik.
Kostin juga mengurangi perkiraan pertumbuhan laba S&P 500 dari 9% menjadi 7% karena aktivitas ekonomi yang lebih lemah biasanya berdampak pada pertumbuhan laba perusahaan. Meskipun ada kekhawatiran, ada harapan bahwa data ekonomi yang lebih baik atau kebijakan tarif yang lebih ringan dapat membantu memperbaiki situasi pasar saham. Beberapa ahli strategi lain juga memperingatkan bahwa pasar saham AS mungkin menghadapi tantangan yang lebih besar dibandingkan dengan proyeksi sebelumnya.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang menyebabkan penurunan S&P 500?A
Penurunan S&P 500 disebabkan oleh kekhawatiran tentang kesehatan ekonomi AS dan ketidakpastian terkait kebijakan tarif Presiden Trump.Q
Siapa yang pertama kali menurunkan proyeksi harga S&P 500?A
David Kostin dari Goldman Sachs adalah yang pertama menurunkan proyeksi harga S&P 500.Q
Apa proyeksi baru untuk S&P 500 menurut Goldman Sachs?A
Proyeksi baru untuk S&P 500 menurut Goldman Sachs adalah 6.200, turun dari 6.500.Q
Bagaimana tarif mempengaruhi proyeksi pertumbuhan ekonomi?A
Tarif dapat mengurangi proyeksi pertumbuhan ekonomi karena meningkatkan biaya dan ketidakpastian bagi perusahaan.Q
Apa yang bisa menjadi katalis untuk perbaikan pasar saham?A
Katalis untuk perbaikan pasar saham bisa berupa data ekonomi yang lebih kuat atau rencana kebijakan tarif yang lebih baik.