Courtesy of YahooFinance
Ikhtisar 15 Detik
- Harga minyak Brent kembali di atas $70 per barel setelah penurunan signifikan.
- Data inflasi China menunjukkan tekanan deflasi yang dapat mempengaruhi permintaan minyak global.
- OPEC berencana untuk meningkatkan produksi, yang dapat berdampak pada harga minyak di pasar.
Minyak mentah mengalami pemulihan setelah penurunan tajam minggu lalu, dengan harga Brent kembali di atas Rp 1.15 juta ($70) per barel. Meskipun harga minyak masih turun sekitar 15% dari puncaknya pada pertengahan Januari, ada tanda-tanda bahwa harga mungkin telah jatuh terlalu rendah. Data inflasi konsumen di China menunjukkan penurunan yang lebih besar dari yang diperkirakan, menandakan tekanan deflasi yang terus berlanjut di negara pengimpor minyak terbesar.
Pasar minyak dipengaruhi oleh berbagai faktor negatif, termasuk perang dagang global yang meningkat, rencana OPEC untuk meningkatkan produksi, dan pembicaraan untuk mengakhiri perang di Ukraina. Meskipun suasana pasar masih cenderung bearish, beberapa analis percaya bahwa pasar minyak mungkin menemukan dukungan dan bisa menjadi kesempatan untuk membeli saat harga turun.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang terjadi dengan harga minyak setelah penurunan minggu lalu?A
Harga minyak mengalami pemulihan dan kembali di atas $70 per barel setelah penurunan sebelumnya.Q
Apa dampak data inflasi China terhadap pasar minyak?A
Data inflasi China yang lebih rendah dari yang diharapkan menunjukkan tekanan deflasi yang dapat mempengaruhi permintaan minyak.Q
Siapa yang mengungkapkan pandangan tentang ekonomi AS dalam artikel ini?A
Donald Trump mengungkapkan pandangannya tentang ekonomi AS dan dampak tarif.Q
Apa yang dilakukan OPEC terkait produksi minyak?A
OPEC berencana untuk meningkatkan produksi minyak, yang dapat mempengaruhi harga di pasar global.Q
Apa yang diharapkan pasar dari Federal Reserve terkait suku bunga?A
Pasar berharap Federal Reserve tidak terburu-buru untuk menurunkan suku bunga meskipun ada ketidakpastian.