Courtesy of YahooFinance
Harga minyak mengalami penurunan untuk hari kedua berturut-turut setelah data ekonomi dari China menimbulkan kekhawatiran tentang permintaan. Minyak West Texas Intermediate turun hampir 1% dan berada di sekitar Rp 1.15 juta ($70) per barel, sementara Brent juga turun menjadi sekitar Rp 1.20 juta ($73) . Penurunan ini dipicu oleh angka penjualan ritel dan pengolahan minyak yang lemah di China, serta penurunan pasar saham di berbagai wilayah. Para pedagang kini menunggu keputusan suku bunga dari Federal Reserve yang akan diumumkan pada hari Rabu.
Selain itu, negara-negara Eropa berencana untuk membatasi pengiriman minyak mentah dari Rusia, setelah Amerika Serikat mengisyaratkan kemungkinan penurunan batas harga untuk mengurangi dana yang digunakan dalam perang di Ukraina. Di sisi lain, pejabat Israel menyatakan bahwa gencatan senjata di Gaza mungkin lebih realistis daripada sebelumnya, yang juga berdampak pada harga minyak. Secara keseluruhan, situasi ini menunjukkan ketidakpastian di pasar minyak menjelang liburan yang akan datang.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang menyebabkan penurunan harga minyak baru-baru ini?A
Penurunan harga minyak disebabkan oleh data ekonomi Tiongkok yang lemah dan penurunan pasar ekuitas.Q
Bagaimana data ekonomi Tiongkok mempengaruhi pasar minyak?A
Data ekonomi Tiongkok yang buruk menimbulkan kekhawatiran tentang permintaan minyak di masa depan.Q
Apa yang diharapkan dari keputusan suku bunga Federal Reserve?A
Pasar mengharapkan keputusan suku bunga Federal Reserve yang akan diumumkan pada hari Rabu.Q
Siapa yang berencana untuk mendorong pengembangan minyak domestik di AS?A
Donald Trump berencana untuk mendorong pengembangan minyak domestik segera setelah pelantikannya.Q
Apa dampak dari konflik di Ukraina terhadap pasar minyak?A
Konflik di Ukraina mempengaruhi pasar minyak melalui tindakan internasional terhadap minyak Rusia.