Courtesy of InterestingEngineering
Ikhtisar 15 Detik
- Air mungkin merupakan komponen kunci dari galaksi pertama yang terbentuk di alam semesta.
- Supernova berperan penting dalam pembentukan oksigen dan air di lingkungan kosmik.
- Penelitian ini menunjukkan bahwa air sudah ada di alam semesta dalam waktu yang relatif singkat setelah Big Bang.
Sebuah studi baru yang diterbitkan di Nature Astronomy menemukan bahwa air mungkin sudah ada di alam semesta lebih awal dari yang diperkirakan sebelumnya. Peneliti percaya bahwa air bisa menjadi komponen penting dari galaksi pertama. Air terbentuk dari dua atom hidrogen dan satu atom oksigen. Hidrogen muncul setelah Big Bang, sementara oksigen terbentuk dari ledakan supernova. Dengan menggunakan model komputer yang meniru perilaku supernova, para peneliti menemukan bahwa air mungkin sudah ada sebelum galaksi pertama terbentuk, yaitu antara 3 juta hingga 90 juta tahun setelah supernova.
Studi ini menunjukkan bahwa tempat utama pembentukan air adalah di inti awan molekuler yang padat, yang mungkin sudah mengandung air sejak awal. Penelitian ini juga mengungkapkan bahwa air sudah ada di alam semesta 100 hingga 200 juta tahun setelah Big Bang, yang menunjukkan bahwa air adalah bahan penting untuk kehidupan dan membantu pembentukan galaksi pertama.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa temuan utama dari studi yang diterbitkan di Nature Astronomy?A
Temuan utama dari studi ini adalah bahwa air mungkin telah ada lebih awal di alam semesta daripada yang diperkirakan sebelumnya.Q
Bagaimana air terbentuk di alam semesta menurut penelitian ini?A
Air terbentuk ketika oksigen dari supernova bereaksi dengan hidrogen yang tersisa setelah ledakan kosmik.Q
Apa peran supernova dalam pembentukan oksigen dan air?A
Supernova menghasilkan oksigen yang kemudian berinteraksi dengan hidrogen untuk membentuk air.Q
Kapan air diperkirakan mulai ada setelah Big Bang?A
Air diperkirakan mulai ada antara 100 hingga 200 juta tahun setelah Big Bang.Q
Siapa yang memimpin penelitian ini dan dari institusi mana?A
Penelitian ini dipimpin oleh Daniel Whalen dari Universitas Portsmouth.