Kapan Keasaman Laut Memungkinkan Kehidupan Dimulai?
Courtesy of Forbes

Rangkuman Berita: Kapan Keasaman Laut Memungkinkan Kehidupan Dimulai?

Forbes
DariĀ Forbes
15 Februari 2025 pukul 18.46 WIB
120 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • pH laut awal Bumi sangat asam dan menghambat kehidupan selama 500 juta tahun.
  • Proses geologi seperti subduksi berperan dalam menetralkan pH laut.
  • Temuan ini memberikan wawasan tentang proses awal Bumi dan dampaknya terhadap iklim modern.
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa lautan di Bumi sudah ada sekitar 4 miliar tahun yang lalu, tetapi pada saat itu, air laut sangat asam, sehingga tidak mendukung kehidupan selama 500 juta tahun pertama. Para peneliti, Meng Guo dan Jun Korenaga, mempelajari bagaimana pH lautan berubah menjadi lebih netral, yang penting untuk memahami asal-usul kehidupan. Mereka menemukan bahwa proses geologi seperti pergerakan lempeng tektonik dan pengikisan membantu mengurangi kadar karbon dioksida di atmosfer, yang pada gilirannya meningkatkan pH lautan.
Dengan model baru yang mereka kembangkan, Guo dan Korenaga memperkirakan bahwa diperlukan waktu sekitar 500 juta tahun bagi Bumi untuk menetralkan keasaman lautan agar dapat mendukung kehidupan. Meskipun tanda-tanda kehidupan tertua yang terverifikasi berasal dari 3,5 miliar tahun yang lalu, penelitian ini memberikan wawasan tentang proses awal Bumi dan bagaimana hal itu dapat mempengaruhi iklim modern. Penelitian ini dipublikasikan di jurnal Nature Geoscience.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang terjadi pada pH laut di Bumi awal?
A
pH laut di Bumi awal sangat asam, yang menghambat perkembangan kehidupan.
Q
Siapa penulis utama studi tentang pH laut awal?
A
Penulis utama studi tentang pH laut awal adalah Meng Guo.
Q
Mengapa pH yang lebih netral penting untuk kehidupan?
A
pH yang lebih netral penting untuk kehidupan karena memungkinkan sintesis molekul organik.
Q
Apa yang ditemukan di Nuvvuagittuq Greenstone Belt?
A
Di Nuvvuagittuq Greenstone Belt ditemukan kemungkinan sisa-sisa mikroba dalam bentuk konkresi besi dan karbon.
Q
Di mana studi ini dipublikasikan?
A
Studi ini dipublikasikan di jurnal Nature Geoscience.

Rangkuman Berita Serupa

Buku Baru Mengungkap Mengapa Kita Membutuhkan Pemeriksaan Realitas ExoplanetForbes
Sains
2 bulan lalu
64 dibaca
Buku Baru Mengungkap Mengapa Kita Membutuhkan Pemeriksaan Realitas Exoplanet
China bebas visa, mahasiswa merangkul status lajang, bendungan mega Tibet: 5 bacaan akhir pekan Apakah Baidu dari China menemukan hukum skala sebelum OpenAI? Sebuah debat kembali muncul Tim China-AS memetakan evolusi awal, dari 'miliar yang membosankan' hingga ledakan keanekaragaman hayatiSCMP
Sains
3 bulan lalu
72 dibaca
China bebas visa, mahasiswa merangkul status lajang, bendungan mega Tibet: 5 bacaan akhir pekan Apakah Baidu dari China menemukan hukum skala sebelum OpenAI? Sebuah debat kembali muncul Tim China-AS memetakan evolusi awal, dari 'miliar yang membosankan' hingga ledakan keanekaragaman hayati
Studi Baru Memetakan 2 Miliar Tahun Keanekaragaman KehidupanForbes
Sains
3 bulan lalu
80 dibaca
Studi Baru Memetakan 2 Miliar Tahun Keanekaragaman Kehidupan
Bagaimana Kehidupan Itu Sendiri Dapat Memperpanjang Habitabilitas Beberapa Exoplanet Mirip VenusForbes
Sains
4 bulan lalu
90 dibaca
Bagaimana Kehidupan Itu Sendiri Dapat Memperpanjang Habitabilitas Beberapa Exoplanet Mirip Venus
Osean Bumi Mungkin Datang Dari Serangan Komet, Kata Para IlmuwanForbes
Sains
4 bulan lalu
129 dibaca
Osean Bumi Mungkin Datang Dari Serangan Komet, Kata Para Ilmuwan
Semua Kehidupan di Bumi Hari Ini Turun dari Satu Sel Tunggal. Kenali LUCA.QuantaMagazine
Sains
5 bulan lalu
89 dibaca
Semua Kehidupan di Bumi Hari Ini Turun dari Satu Sel Tunggal. Kenali LUCA.