Courtesy of YahooFinance
Ikhtisar 15 Detik
- Kebijakan PBOC untuk mempertahankan yuan dapat menyebabkan ketatnya likuiditas di pasar.
- Bank-bank di Tiongkok mengalami kesulitan dalam memberikan pinjaman akibat tekanan likuiditas.
- Pasar obligasi Tiongkok sedang mengalami kerugian, sementara minat di pasar saham meningkat.
Strategi China untuk mempertahankan nilai mata uangnya dengan mengurangi likuiditas lokal telah menyebabkan masalah di sistem keuangan. Bank-bank di China kini lebih memilih menyimpan uang daripada meminjamkan kepada satu sama lain, yang membuat mereka kesulitan dalam memberikan pinjaman. Selain itu, dana obligasi juga mengalami kerugian karena investor menjual obligasi untuk mendapatkan uang tunai. Hal ini menyebabkan suku bunga obligasi meningkat dan banyak dana yang berinvestasi di obligasi mengalami kerugian.
Kondisi ini terjadi pada saat yang tidak tepat bagi bank-bank China, karena simpanan dari lembaga keuangan non-bank menurun drastis. Meskipun ada harapan bahwa Bank Sentral China (PBOC) akan memberikan bantuan dalam waktu dekat, saat ini mereka tampaknya memilih untuk mempertahankan ketatnya likuiditas. Banyak yang menunggu pertemuan penting di bulan Maret, di mana pejabat senior di Beijing akan mengumumkan prioritas kebijakan untuk tahun ini.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dilakukan PBOC untuk mempertahankan nilai yuan?A
PBOC mengurangi likuiditas di pasar untuk membuat yuan lebih langka.Q
Bagaimana dampak kebijakan PBOC terhadap bank-bank di Tiongkok?A
Bank-bank mengurangi pinjaman di pasar repo dan lebih memilih untuk menyimpan uang tunai.Q
Apa yang terjadi pada pasar obligasi di Tiongkok saat ini?A
Pasar obligasi mengalami tekanan karena penjualan obligasi untuk mendapatkan uang tunai.Q
Mengapa dana obligasi mengalami kerugian?A
Dana obligasi mengalami kerugian karena penurunan harga obligasi akibat penjualan investor.Q
Apa yang diharapkan dari pertemuan Two Sessions di bulan Maret?A
Diharapkan ada pengumuman kebijakan yang dapat memberikan kelegaan bagi pasar.