Courtesy of YahooFinance
China saat ini mengalami kesulitan likuiditas, di mana permintaan dana meningkat meskipun pemerintah telah mencoba menyuntikkan uang ke dalam sistem perbankan. Meskipun Bank Rakyat China telah menambahkan 336,4 miliar yuan (sekitar 45,9 miliar dolar) untuk membantu mengatasi masalah ini, biaya pinjaman tetap tinggi, mencapai 2,32%, yang merupakan angka tertinggi sejak Oktober 2023. Situasi ini diperburuk oleh musim pajak dan persiapan menjelang liburan Tahun Baru Imlek yang dimulai pada 28 Januari.
Kondisi likuiditas yang ketat ini juga berdampak pada pasar, di mana beberapa lembaga harus membayar hingga 9% untuk mendapatkan dana semalam. Permintaan uang tunai diperkirakan akan meningkat menjelang liburan, karena orang-orang cenderung menarik lebih banyak uang dari bank untuk keperluan belanja dan memberi hadiah. Para analis memperkirakan bahwa meskipun ada suntikan likuiditas tambahan yang mungkin dilakukan, hal itu mungkin tidak cukup untuk mengurangi tekanan yang ada di pasar.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang menyebabkan kekurangan likuiditas di Tiongkok?A
Kekurangan likuiditas di Tiongkok disebabkan oleh permintaan uang yang meningkat dan berakhirnya pinjaman jangka menengah.Q
Apa tindakan yang diambil oleh PBOC untuk mengatasi masalah ini?A
PBOC telah menyuntikkan dana jangka pendek ke dalam sistem perbankan untuk menjaga likuiditas tetap cukup.Q
Mengapa permintaan uang meningkat menjelang Tahun Baru Lunar?A
Permintaan uang meningkat menjelang Tahun Baru Lunar karena masyarakat biasanya menarik lebih banyak uang untuk pengeluaran dan memberi hadiah.Q
Apa dampak dari kondisi likuiditas yang ketat terhadap pasar keuangan?A
Kondisi likuiditas yang ketat dapat menyebabkan tekanan pendanaan yang lebih besar bagi lembaga keuangan non-bank.Q
Siapa Frances Cheung dan apa pandangannya tentang situasi likuiditas saat ini?A
Frances Cheung adalah seorang strategis di Oversea-Chinese Banking Corp yang mengamati dan memberikan analisis tentang kondisi likuiditas di pasar Tiongkok.