Courtesy of Reuters
Ikhtisar 15 Detik
- Aviva India terlibat dalam skandal pajak yang serius.
- Perusahaan harus membayar penalti yang signifikan akibat tuduhan penghindaran pajak.
- Aviva berencana untuk mengajukan banding terhadap keputusan tersebut.
Aviva India, sebuah perusahaan asuransi yang dimiliki oleh Aviva dari Inggris, diperintahkan oleh otoritas India untuk membayar denda dan pajak sebesar Rp 123.34 miliar ($7,5 juta) setelah ditemukan bahwa mereka membuat faktur palsu untuk membayar komisi ilegal kepada agen. Investigasi menunjukkan bahwa Aviva mengklaim kredit pajak yang tidak benar dan menghindari pembayaran pajak sekitar Rp 85.51 miliar ($5,2 juta) . Otoritas pajak menuduh bahwa Aviva menggunakan sistem rahasia dengan faktur palsu dan pembayaran tunai untuk memberikan komisi yang melebihi batas yang diizinkan.
Meskipun menghadapi masalah ini, Aviva India menyatakan bahwa mereka akan mengajukan banding terhadap keputusan tersebut dan mengklaim bahwa hal ini tidak akan mempengaruhi operasional mereka. Perusahaan ini juga bersaing ketat dengan perusahaan asuransi lain di pasar India, dan pada tahun 2023-24, mereka hanya mencatat keuntungan setelah pajak sebesar Rp 164.45 miliar ($10 juta) . Aviva memiliki 74% saham di bisnis ini, yang dijalankan sebagai usaha patungan dengan Dabur Invest Corp.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dituduhkan kepada Aviva India?A
Aviva India dituduh membuat invois palsu untuk membayar komisi ilegal dan mengklaim kredit pajak yang salah.Q
Berapa jumlah pajak dan penalti yang harus dibayar Aviva?A
Aviva harus membayar $7,5 juta dalam bentuk pajak dan penalti.Q
Siapa yang memutuskan kasus pajak Aviva?A
Kasus pajak Aviva diputuskan oleh komisaris pajak Aditya Singh Yadav.Q
Apa yang dilakukan Aviva untuk menghindari pajak?A
Aviva menggunakan sistem invois palsu dan pembayaran tunai untuk menghindari pajak.Q
Apa tanggapan Aviva terhadap tuduhan tersebut?A
Aviva menyatakan bahwa tuduhan tersebut tidak benar dan akan mengajukan banding.