Courtesy of InterestingEngineering
Sirish Subash, seorang siswa kelas sembilan dari Snellville, Georgia, baru-baru ini memenangkan tantangan ilmuwan muda 3M berkat penemuannya yang bernama PestiSCAND, sebuah alat yang dapat mendeteksi residu pestisida pada buah dan sayuran. Dengan penemuan ini, Sirish mendapatkan hadiah uang tunai sebesar Rp 411.13 juta ($25,000) dan gelar "Ilmuwan Muda Terbaik di Amerika." Alat ini menggunakan teknologi AI dan spektrofotometri untuk memindai produk makanan, membantu mengatasi masalah kesehatan yang berkaitan dengan keamanan pangan. Sirish terinspirasi untuk menciptakan alat ini setelah menyadari bahwa mencuci buah dan sayuran hanya menghilangkan sebagian residu pestisida, dan ia ingin menemukan cara untuk mendeteksi residu tersebut agar orang bisa menghindarinya.
PestiSCAND bekerja dengan memancarkan cahaya pada permukaan buah dan sayuran, kemudian mengukur panjang gelombang yang dipantulkan. Dengan akurasi lebih dari 85%, alat ini dirancang agar terjangkau, dengan target harga sekitar Rp 328.90 ribu ($20) per unit. Sirish berharap dapat memasarkan PestiSCAND sebelum ia masuk perguruan tinggi, sehingga konsumen dapat memiliki alat yang mudah digunakan untuk membuat pilihan makanan yang lebih aman. Selain itu, Sirish bercita-cita untuk melanjutkan studi di MIT dan menggunakan hadiah dari kompetisi ini untuk mendukung pendidikan kuliahnya.