Courtesy of YahooFinance
Harga minyak mengalami penurunan setelah Presiden AS, Donald Trump, berjanji untuk meningkatkan produksi minyak mentah AS dan menunda penerapan tarif yang dapat membatasi pasokan dan merugikan permintaan. Harga minyak Brent turun lebih dari 1% mendekati Rp 1.32 juta ($80) per barel. Trump tidak akan mengumumkan tarif terhadap China, Kanada, atau Meksiko pada hari pertamanya menjabat, melainkan akan meminta lembaga federal untuk mempelajari kebijakan dan hubungan perdagangan dengan negara-negara tersebut.
Meskipun ada kekhawatiran tentang gangguan pasokan dari Kanada, Trump menyatakan bahwa dia akan mengeluarkan banyak perintah eksekutif untuk meningkatkan produksi energi domestik. Permintaan minyak meningkat di awal tahun karena cuaca dingin di belahan bumi utara dan sanksi AS terhadap industri minyak Rusia, yang membuat pelanggan di Asia mencari pasokan alternatif. Namun, sanksi tambahan terhadap Rusia dapat menyebabkan lebih banyak gangguan di pasar minyak.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dijanjikan oleh Donald Trump terkait produksi minyak?A
Donald Trump berjanji untuk meningkatkan produksi minyak mentah AS.Q
Bagaimana reaksi pasar terhadap keputusan Trump untuk tidak mengenakan tarif?A
Pasar menunjukkan dukungan karena tidak adanya tarif yang dapat membatasi pasokan.Q
Apa dampak sanksi terhadap industri minyak Rusia?A
Sanksi terhadap Rusia mengganggu pasar tanker dan memaksa pengolah minyak di China untuk mencari pasokan alternatif.Q
Siapa Scott Bessent dan apa posisinya terkait sanksi minyak?A
Scott Bessent adalah calon Menteri Keuangan yang mendukung peningkatan sanksi terhadap industri minyak Rusia.Q
Mengapa Iran menjadi fokus dalam kebijakan energi Trump?A
Iran menjadi fokus karena Trump berencana untuk menerapkan tekanan maksimum terhadap negara tersebut dalam konteks energi.