Courtesy of YahooFinance
Harga minyak mengalami penurunan karena pasar bersiap menghadapi banyak perintah eksekutif dari Presiden AS Donald Trump setelah pelantikannya. Meskipun Trump tidak langsung mengumumkan tarif khusus untuk China, ia memerintahkan pemerintahannya untuk menangani praktik perdagangan yang tidak adil secara global. Harga minyak West Texas Intermediate untuk bulan Maret turun mendekati Rp 1.25 juta ($76) per barel, sementara Brent mendekati Rp 1.32 juta ($80) . Trump juga mengancam akan mengenakan tarif pada Kanada dan Meksiko.
Selain itu, Trump berencana untuk menyatakan keadaan darurat energi nasional untuk meningkatkan produksi minyak domestik dan membatalkan kebijakan era Biden yang bertujuan melawan perubahan iklim. Ia juga ingin mengisi cadangan minyak strategis AS hingga penuh setelah mencapai level terendah sejak tahun 1980-an. Permintaan pemanasan yang meningkat akibat cuaca dingin di belahan bumi utara dan sanksi luas terhadap industri minyak Rusia juga mempengaruhi pasar minyak global.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang terjadi pada harga minyak setelah pelantikan Trump?A
Harga minyak mengalami penurunan setelah pelantikan Trump, dengan West Texas Intermediate jatuh mendekati $76 per barel.Q
Apa yang direncanakan Trump terkait kebijakan energi?A
Trump berencana untuk menyatakan keadaan darurat energi nasional dan mengisi cadangan minyak strategis AS.Q
Mengapa sanksi terhadap Rusia berpengaruh pada pasar minyak?A
Sanksi terhadap Rusia menyebabkan gangguan dalam aliran minyak global, yang berdampak pada harga dan pasokan minyak.Q
Apa yang dimaksud dengan Brent dan WTI?A
Brent dan WTI adalah jenis minyak mentah yang digunakan sebagai patokan harga minyak di pasar global dan domestik.Q
Siapa yang menjadi presiden sebelum Trump dan bagaimana kebijakannya berbeda?A
Sebelum Trump, Joe Biden adalah presiden yang menerapkan kebijakan untuk memerangi perubahan iklim, yang berbeda dengan pendekatan Trump.