Courtesy of InterestingEngineering
Para ilmuwan dari Tiongkok telah menemukan cara baru untuk meningkatkan kinerja baterai berbasis air yang menggunakan seng, dengan memanfaatkan tanaman konjac. Tanaman ini kaya akan serat, dan para peneliti mencampurkan serat konjac ke dalam elektrolit baterai seng untuk mencegah pembekuan saat suhu dingin. Penemuan ini memungkinkan baterai berfungsi lebih baik pada suhu rendah, bahkan hingga -10 derajat Celsius, dan dapat bertahan lebih dari 800 jam pada suhu tersebut.
Baterai berbasis air seng ini dianggap lebih aman dan lebih mudah didapat dibandingkan baterai lithium-ion yang umum digunakan saat ini. Dengan kandungan seng yang lebih tinggi di bumi, baterai ini bisa menjadi alternatif yang lebih baik untuk kendaraan listrik dan produk lainnya. Penemuan ini sangat penting karena pasokan lithium diperkirakan tidak akan cukup untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat di masa depan.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa terobosan yang dilakukan oleh ilmuwan Tiongkok terkait baterai?A
Ilmuwan Tiongkok berhasil meningkatkan performa baterai seng berbasis air dengan menggunakan serat dari tanaman konjac.Q
Mengapa konjac digunakan dalam penelitian ini?A
Konjac digunakan karena seratnya dapat membantu mengurangi pembekuan elektrolit dalam baterai pada suhu rendah.Q
Apa keuntungan dari baterai seng berbasis air dibandingkan baterai lithium-ion?A
Baterai seng berbasis air lebih aman dan lebih tersedia dibandingkan dengan baterai lithium-ion, yang memiliki pasokan lithium yang terbatas.Q
Bagaimana konjac membantu meningkatkan performa baterai dalam suhu rendah?A
Konjac membantu dengan memecah jaringan ikatan hidrogen dalam air, sehingga mengurangi proses pembekuan.Q
Apa tantangan utama yang dihadapi oleh baterai berbasis air?A
Tantangan utama adalah pembekuan elektrolit yang digunakan dalam baterai berbasis air saat cuaca dingin.