Courtesy of YahooFinance
Harga minyak sedikit menurun menjelang pelantikan Presiden terpilih Donald Trump, karena pasar bersiap menghadapi ketidakpastian di awal masa jabatannya yang kedua. Harga minyak Brent diperdagangkan sekitar Rp 1.32 juta ($80) per barel setelah mengalami penurunan dalam beberapa sesi sebelumnya. Trump berencana untuk menggunakan kekuasaan darurat setelah dilantik untuk meningkatkan produksi energi domestik dan telah mengancam akan memberlakukan tarif tinggi pada mitra dagang seperti China, Kanada, dan Meksiko, serta sanksi terhadap Iran.
Perhatian pasar minyak juga tertuju pada pernyataan Trump terkait sanksi terhadap negara-negara seperti Iran, Rusia, dan Venezuela. Sanksi tambahan terhadap Rusia telah mengganggu pasar tanker dan meningkatkan harga minyak dari Timur Tengah. Meskipun ada spekulasi bahwa harga minyak akan naik, ada juga posisi pendek yang lebih kecil. Para analis percaya bahwa pidato pelantikan Trump dan keputusan yang diambilnya akan sangat mempengaruhi pasar minyak dalam minggu-minggu mendatang.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang terjadi pada harga minyak menjelang pelantikan Donald Trump?A
Harga minyak mengalami penurunan menjelang pelantikan Donald Trump, dengan Brent diperdagangkan sekitar $80 per barel.Q
Apa rencana Trump terkait produksi energi domestik?A
Trump berencana untuk menggunakan kekuasaan darurat untuk meningkatkan produksi energi domestik setelah dilantik.Q
Mengapa sanksi terhadap Iran dan Rusia menjadi fokus pasar minyak?A
Sanksi terhadap Iran dan Rusia menjadi fokus karena dapat mempengaruhi pasokan dan harga minyak global.Q
Siapa Scott Bessent dan apa pandangannya tentang industri minyak Rusia?A
Scott Bessent adalah calon menteri keuangan Trump yang mendukung peningkatan sanksi terhadap industri minyak Rusia.Q
Apa dampak cuaca dingin di belahan bumi utara terhadap permintaan minyak?A
Cuaca dingin di belahan bumi utara meningkatkan permintaan pemanasan, yang berdampak positif pada harga minyak.